Kebijaksanaan yang terpantul dari cermin 71 tahun hidupku,
adalah angka 17 kelahiran bangsaku.
Suatu momentum penting meneguhkan
pengabdian kepada bangsa dan negara.
17, sekaligus cermin semangat kaum muda Indonesia,
semangat masa depan Indonesia Raya.
-Megawati Soekarnoputri –
Jakarta (Greeners) – Kalimat di atas menjadi refleksi tidak hanya bagi Megawati Soekarnoputri namun juga semua yang ikut merayakan hari ulang tahun ke-71 Presiden kelima RI ini. Dalam perayaan hari ulang tahun sosok yang akrab disapa Ibu Mega ini, sebuah pagelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (23/01/2018).
“Ibu Mega ingin menghadirkan angka 71 dan 17 bahwasanya dengan pengalaman, kebijaksanaan, dan dengan segala pengetahuan yang telah dicapai bersamaan di usia 71 tahun, Ibu Mega ingin jadikan itu semua sebagai panutan bagi generasi muda Indonesia untuk kemajuan Indonesia ke depan,” ujar Samuel Wattimena, penanggung jawab acara HUT ke-71 Megawati, kepada Greeners.
Menurut Samuel, tema utama perayaan ulang tahun ini adalah masalah penghijauan. Menurutnya, kepedulian Megawati yang juga ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia itu pada alam sudah ada sejak lama. Visi Megawati terhadap pelestarian kekayaan sumber daya alam, khususnya tumbuh-tumbuhan, pun telah diwujudkan diantaranya melalui gerakan Jaga Bhumi.
“Jaga Bhumi adalah sebuah gerakan yang memantau perjalanan Ibu. Misalnya soal (pelestarian) plasma nutfah. Pada bencana kebakaran hutan, mayoritas mereka yang peduli hanya melihat masalah asap. Tapi, Ibu tidak berhenti pada penyebab terjadinya kebakaran di beberapa provinsi itu. Ibu melihat berapa macam tanaman yang hilang karena kebakaran tersebut. Orientasi ini yang tidak dimiliki orang lain. It’s in her blood,” ujarnya.
BACA JUGA: Luncurkan Gerakan Jaga Bhumi, Megawati Ajak Masyarakat Peduli Alam Indonesia
Di hari ulang tahunnya, lanjut Samuel, Megawati berharap kepedulian kepada anak-anak dan perempuan, khususnya anak-anak penderita HIV/AIDS dan korban sex trafficking, semakin ditingkatkan. Selain itu, Megawati juga berharap gerakan peduli lingkungan tidak hanya menjadi gerakan elit saja melainkan juga menjangkau semua kalangan, termasuk anak-anak.
Apresiasi untuk Ibu Mega
Pada perayaan ulang tahun ke-71 Megawati nampak hadir Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, para pejabat pemerintahan, artis, hingga kader PDI Perjuangan turut memenuhi undangan acara yang dilangsungkan pada pukul 13.30 WIB hingga 18.00 WIB. Ucapan selamat dalam bentuk karangan bunga yang datang dari berbagai kalangan juga terlihat berjejer di sepanjang jalan masuk ke Teater Besar TIM.
“Harapan saya Bu Mega tetap sehat, karena kita perlu pemikiran itu. Persatuan bangsa ini ada di tangan beliau, perkuatan Pancasila, keberagaman itu. Dari tema pagelarannya ‘Satyam Eva Jayate’ yang berarti ‘kebenaran itu suatu ketika akan terwujud’ itu yang menarik,” ujar mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar yang datang mengenakan kemeja batik berwarna merah.
Ucapan selamat juga datang dari aktris kawakan Christine Hakim. Ia juga mengapresiasi cara Megawati merayakan ulang tahunnya dengan mengadakan pagelaran teater. “Luar biasa, meriah sekali, pertunjukannya juga bagus, sangat menghibur tapi tidak kehilangan bobot kontennya. Saya kira memberikan banyak hikmah dan manfaat kepada kita semua betapa pentingnya menjaga persaudaraan kita, saling mengasihi. Tentunya dinamika kehidupan itu ada dan itu disampaikan dalam kritikan-kritikan yang santai tanpa menyinggung siapa-siapa,” kata Christine.
BACA JUGA: Semangat Gerakan “Jaga Bhumi” Sejalan dengan Kebun Raya Bogor-LIPI
Sebelumnya, pagelaran teater bertajuk Satyam Eva Jayate disutradarai sastrawan Agus Noor. Pagelaran ini menampilkan beberapa tokoh teater yang dikenal kritis diantaranya Butet Kartaredjasa dan Sujiwo Tejo. Satyam Eva Jayate sendiri merupakan semboyan dari bahasa Sansekerta yang berarti “hanya kebenaran yang berjaya”. Mengenai konsep pagelaran teater ini, Samuel mengatakan bahwa Megawati tidak mau mendikte pagelaran tersebut.
“Ibu cuma berpesan ini sedang Pilkada, lagi euforia politik. Jangan fokusnya pada masalah itu karena politik lebih luas dari masalah kekuasaan. Itu pesannya,” pungkas Samuel.
Penulis: Dewi Purningsih/Renty Hutahaean