Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi saat mudik lebaran 2016. Tingginya curah hujan tersebut dipicu oleh fenomena La Nina yang akan berlangsung pada awal Juli 2016.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya menyatakan, saat ini La Nina diprediksi masih berada pada suhu minus 0,9 derajat Celsius. Kondisi ini, katanya, masih dalam kondisi normal. Namun meski begitu, BMKG masih akan terus melakukan pembaharuan informasi melihat potensi yang ada.
“Karena kan tidak ada yang pasti, tetapi kami tetap harus waspada,” katanya saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Kamis (16/06).
La Nina saat ini, katanya, masih tergolong moderat. La Nina diprediksi akan mulai menguat pada awal Juli hingga September 2016, dengan puncak La Nina pada Desember hingga Januari 2017 yang bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.
Sedangkan untuk beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi hujan lebat antara lain Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua Barat dan Papua.
Selain itu, gelombang tinggi juga masih berpeluang terjadi hingga 25 Juni 2016, khususnya di wilayah perairan barat Sumatera dan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. Pasang air laut pada periode akhir Juni 2016 untuk wilayah Jakarta akan mencapai tinggi 1,1 meter dengan puncak tertinggi pada tanggal 22-23 Juni 2016.
“Tanggal 6 Juli 2016, kalau sesuai dengan kalender kan Lebaran ya. Itu diperkirakan akan terjadi rob di wilayah Semarang. Kita juga sudah sampaikan ini pada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan persiapan dalam mengantisipasi rob,” terang Andi.
Himbauan BNPB untuk Pemudik
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada saat mudik melewati daerah-daerah rawan banjir dan longsor.
Ia mengatakan, bulan Juli 2016 mendatang masih dimungkinkan terjadi hujan dengan intensitas curah tinggi dari hujan orografik. “Biasanya hujan ini deras tapi dalam waktu pendek,” tambahnya.
BNPB berencana akan membagikan peta jalur mudik di daerah rawan bencana kepada masyarakat. Dalam peta tersebut terdapat kontak dan alamat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dapat dihubungi masyarakat. BPBD juga membangun posko untuk istirahat dan membantu pemudik.
Untuk wilayah yang akan menjadi lokasi rawan banjir dan longsor, Sutopo mengatakan bahwa lokasi rawan banjir akan terjadi di dataran rendah dan di sekitar sungai seperti di Pantura Jawa. Sedangkan longsor akan mungkin terjadi di daerah-daerah pegunungan atau perbukitan seperti di wilayah Jawa Tengah.
“Untuk di Sumatera, banjir diprediksi akan terjadi di daerah Sumatera bagian Timur, sedangkan longsor diprediksi terjadi di sepanjang Bukit Barisan,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih