Hari Bumi, Tokoh Lingkungan Berbagi Kisah

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merayakan Hari Bumi 2016 dengan mengadakan diskusi dan mengundang wartawan beserta beberapa tokoh lingkungan yang menginspirasi guna merefleksikan makna Hari Bumi secara nyata dan bermanfaat bagi seluruh aspek di dalamnya.

Malang Kasim, salah satu tokoh pembangun hutan dari Desa Togafu, Ternate Maluku Utara yang hadir pada diskusi tersebut membagi keberhasilannya dalam menghijaukan lahan kritis di sekitar lingkungannya. Pria yang akrab disapa Pak Malang ini berkisah jika dia merasa resah dengan banyak lahan kritis bekas tebangan hutan disekitar tempat tinggalnya.

Dari kegelisahan tersebut, dia berinisiatif menanam pohon karena memang hobi dan ajaran dari orang tuanya yang seorang petani. Tekadnya itu kemudian diikuti oleh warga desa lainnya, sehingga pada tahun 2007 terbentuklah kelompok tani yang fokus pada upaya rehabilitasi hutan. Bahkan pada tahun 2011 kelompok tani Pak Malang berhasil mendapat bantuan program Kebun Bibit Rakyat dari BPDAS Ake Malamo, Ternate. Program tersebut akhirnya membuat kemampuan produksi bibit dari kelompok taninya meningkat menjadi 150 ribu bibit dari awalnya hanya 5000 sampai 10.000 bibit saja.

“Dengan berkembangnya kelompok tani ini, maka akhirnya menginspirasi warga kampung kami juga untuk ikut menanam pohon dan melakukan rehabilitasi hutan,” katanya, Jakarta, Jumat (22/04).

Selain Pak Malang, turut hadir juga aktivis lingkungan dan musisi, Agustinus Gusti Nugroho atau akrab dipanggil Nugie. Pada kesempatan ini, Nugie memberikan kisah inspiratifnya tentang perubahan cara hidupnya yang menjadi lebih peduli pada lingkungan.

Kebiasaannya menggunakan kendaraan bermotor dia tinggalkan dan berganti mengendarai sepeda sejak tahun 2009 dan konsisten hingga sekarang. Dia juga selalu membawa tempat minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Menurutnya pola hidup cinta lingkungan harus dimulai dari perubahan diri sendiri baru kemudian dapat memberikan pengaruh kepada orang lain dan berdampak luas.

“Kata orang yang saya lakukan ini ribet, padahal kalau kalian atau mereka mau coba, ini enggak ribet sama sekali, lho. Justru bermanfaat paling tidak untuk diri kita sendiri dulu,” tuturnya.

Bahkan, Nugie sempat menantang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjadi pelopor gaya hidup ramah lingkungan di tingkat Kementerian. Sehingga masyarakat dan Kementerian lain bisa mencontoh dan mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Saya sangat berpikir KLHK ini bisa jadi laboratorium dan percontohan tentang bagaimana menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Kita lihat saja, parkir untuk sepeda di sini itu susah loh,” tutupnya.

Sebagai informasi, diskusi ini sendiri dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi 2016. Tema yang diangkat adalah “Trees for the Earth” karena Hari Bumi tahun ini akan mengkampanyekan target penanaman sebanyak 7,8 milyar pohon untuk Bumi hingga tahun 2020 mendatang. Acaranya sendiri ditutup dengan doa bersama untuk bumi yang lebih baik dan pemotongan nasi tumpeng.

Penulis: Danny Kosasih

Top