Jakarta (Greeners) – Sampah selalu menjadi momok di masyarakat. Selain memperburuk tampilan lingkungan dan menyebabkan bau yang tak sedap, sampah juga membawa bibit penyakit yang tidak sedikit. Sayangnya, tidak semua masyarakat sadar akan pentinnya menjaga kebersihan, minimal membuang sampah pada tempatnya.
Bahkan, founder dari komunitas “Bersih Nyok”, Amaranila Drijono, mengingatkan kalau Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mengatakan bahwa dirinya sudah tidak mengerti lagi bagaimana mengatasi permasalahan sampah di Ibukota.
Menurutnya, sudah terlalu banyak peraturan daerah yang diterbitkan dengan aturan dan denda yang cukup tinggi. Namun, entah kenapa masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Bahkan, sampah tersebut banyak menumpuk di bawah plang tanda peringatan perda tersebut.
“Seharusnya, jika warga peduli, kota dan negeri akan lestari. Kalimat ini berlaku dalam semua aspek kehidupan, termasuk kebersihan yang merupakan cermin peradaban suatu bangsa,” tutur wanita yang akrab disapa Nila tersebut di Taman Menteng, Jakarta, Sabtu (22/11).
Atas inisiatif tentang kepedulian terhadap sampah tersebut, Ahok pun mencanangkan program “Gerakan Pungut Sampah” yang diluncurkan pada pembukaan acara “Jakarta Kinclong”. Acara tersebut diadakan oleh Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bekerjasama dengan komunitas Bersih Nyok di Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, Ahok melalui pernyataannya yang disampaikan oleh sang istri, Veronica Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa Gerakan Pungut Sampah adalah kegiatan aksi massal untuk membersihkan lingkungan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan aparatur dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Aksi ini dilakukan secara rutin setiap hari jumat pada pukul 06.30 sampai dengan 07.00 pagi di lingkungan masyarakat masing-masing.
“Jakarta yang kita lihat sekarang justru banyak orang-orang yang ngerti tentang buang sampah sembarangan, tapi entah bagaimana budayanya berubah. Buang sampah sembarangan bukan hanya masyarakat pinggiran, bahkan warga elit pun tidak malu buang sampah sembarangan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, Saptastri Ediningtyas Kusumadewi, menjelaskan, untuk mendukung “Gerakan Pungut Sampah” ini, Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan tempat sampah pilah di berbagai titik di Jakarta. Penyiapan tempat sampah tersebut berdasarkan ketentuan pasal 24 ayat (2) Peraturan Daerah 3 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah.
“Untuk di Jakarta, kami mengatur tiga warna dan jenis sampah dalam pemilahan. Seperti hijau untuk sampah organik, kuning untuk sampah anorganik dan merah untuk sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun rumah tangga,” jelasnya.
Sebagai informasi, “Jakarta Kinclong” adalah program kebersihan yang dilaksanakan antara Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bekerjasama dengan komunitas Bersih Nyok dan dilaksanakan mulai 22 – 29 November 2014 di Taman Menteng, Jakarta.
Program Jakarta Kinclong akan diisi dengan kegiatan workshop, diskusi, talkshow, dan pameran desain tempat sampah kreatif dan tempat pembuangan sampah sementara, serta desain Community Center. Setelah sebelumnya mengadakan lomba desain tempat sampah dan lomba pembuatan video pendek, Jakarta Kinclong menjadi sarana untuk mempertunjukkan hasil karya-karya gemilang anak bangsa yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
(G09)