Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hingga saat ini aktivitas gunung Sinabung di dataran Tinggi Karo, kabupaten Karo, Sumatera Utara, semakin meningkat sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas masih tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan bahwa pihak BNPB masih akan terus melakukan penanganan darurat gunung Sinabung terhadap masyarakat yang mengungsi.
“Statusnya masih siaga (Level III). Tidak terjadi erupsi, hanya guguran awan panas sebanyak 89 kali,” katanya, Jakarta, Kamis (09/10), kemarin.
Lebih lanjut Sutopo menerangkan, hingga Rabu (08/10), pukul 19.00 WIB, telah terjadi empat kali guguran awan panas dari puncak. Yang pertama, terjadi pada pukul 00.45 WIB sejauh 3.000 meter ke arah selatan. Lalu terjadi lagi pada pukul 12.42 WIB dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.500 meter.
Kemudian, pada pukul 17.11 WIB, jarak luncur guguran awan panas sejauh 2.500 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.000 meter, dan pukul 17.30 WIB jarak luncur sejauh 1.500 meter ke arah selatan.
“Peluang untuk gempa tremor masih akan terjadi dan ini menujukkan bahwa potensi letusan masih berpeluang untuk terjadi juga,” tambahnya.
Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berativitas pada jarak 5 kilometer ke arah tenggara dan selatan dari puncak. Sedangkan untuk jumlah pengungsi sampai hari Kamis (09/10), sebanyak 3.287 jiwa dengan rincian 1.019 kepala keluarga (KK) di 16 titik pengungsian.
(G09)