Jakarta (Greeners) – Green jobs atau lapangan pekerjaan pada ekonomi hijau akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan. Besarnya peluang kerja ini sejalan dengan pendekatan ekonomi hijau yang akan pemerintah terapkan.
Menurut International Labour Organization (ILO), green jobs menjadi lambang perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan. Terutama, untuk generasi sekarang dan masa mendatang secara lebih layak serta inklusif bagi semua orang.
Policy and Advocacy Manager Koaksi Indonesia, Azis Kurniawan mengatakan green jobs akan menciptakan jutaan lapangan kerja. Bahkan, potensi tersebut juga bisa mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
BACA JUGA: Bike45Ride Dorong Transportasi Berkelanjutan Masyarakat ASEAN
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), ekonomi hijau di Indonesia akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2030. Bappenas juga mencatat ada 15,3 juta lapangan pekerjaan baru pada tahun 2045.
“Artinya, ini bisa kita asumsikan 15 juta sekian potensi pekerjaan yang ada di sektor green jobs. Jadi, grafiknya di sektor ini akan terus meningkat. Bahkan, pada publikasi LinkedIn pada pertumbuhan jabatan, misalnya jabatan yang terkait sustainability management itu mencapai 50%–70% dalam lima tahun terakhir,” ujar Azis kepada Greeners, Selasa (30/1).
Tren Green Jobs akan Meningkat
Dengan adanya pendekatan ekonomi yang rendah karbon dan lebih berkelanjutan dalam upaya mencegah krisis iklim, green jobs pun akan semakin banyak diciptakan. Tren green jobs bakal terus meningkat dari seluruh sektor pekerjaan.
“Penting untuk anak muda yang baru lulus, mereka harus membekali pengetahuan dan keterampilan terkait sustainability. Sebab, kini ada risiko masalah lingkungan dan kita pun harus menjadi bagian yang berkontribusi,” tambah Azis.
Apalagi, saat ini banyak industri yang sadar soal keberlanjutan. Aktivitas ekonomi mereka pun akan bertransisi kepada konsep yang lebih ramah lingkungan. Hal itu bisa membuka potensi green jobs lebih besar.
“Misalnya, sampah plastik. Ada beberapa perusahaan yang punya komitmen untuk bertanggung jawab atas sampah produknya. Secara tidak langsung, ini bisa menumbuhkan peluang pekerjaan hijau di sektor sirkuler ekonomi. Sebab, mau gak mau perusahaan besar ini memproduksi banyak plastik dan mau plastiknya kembali,” imbuh Azis.
Sejumlah Sektor akan Beralih ke Green Mindset
Permasalahan krisis iklim yang semakin tampak nyata telah mempengaruhi banyak sektor. Perusahaan dalam berbagai sektor juga penting untuk ikut andil dalam berupaya mengatasi krisis iklim. Oleh karena itu, mereka pun perlahan akan beralih ke green mindset.
“Green jobs ada di sektor pertanian, energi yang saat ini banyak bertransisi ke energi hijau, bahkan ada sektor pariwisata. Jadi, green jobs ini ada di beberapa sektor. Sektor yang sebelumnya belum punya komitmen masalah lingkungan, sekarang mereka akan beralih ke green mindset untuk pekerja ini punya kontribusi ke lingkungan,” ujar Azis.
BACA JUGA: Bisnis Hijau Kendalikan Dampak Perubahan Iklim
Misalnya, saat ini Indonesia masih mengandalkan penggunaan batu bara untuk sumber energi. Namun, di sisi lain pemerintah juga berkomitmen untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan matahari, angin, dan air.
“Sehingga, yang tadinya bekerja di sektor fosil atau batu bara, saat ini mulai banyak yang bekerja di sektor pembangkit tenaga angin, tenaga surya, dan sebagainya. Pekerjaan ini juga enggak cuma di sektor energi saja, tapi masih banyak lagi,” ungkap Azis.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia