Jakarta (Greeners) – Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) resmi dibuka pada Jumat 14 Oktober kemarin. Tidak hanya dalam skala nasional, pameran tanaman hias yang Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) dan Quad Event adakan ini berhasil menarik perhatian dunia internasional.
Meski berawal dari hobi kala pandemi, industri tanaman hias justru berhasil meningkatkan ekspor florikultura dan menyelamatkan perekonomian negara. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, ekspor tanaman florikultura terus meningkat signifikan pada periode tahun 2020 – 2022.
Data terbaru menunjukkan, dalam kurun waktu Januari – Juli 2022, nilai ekspor tanaman hias asal Indonesia sudah mencapai Rp 1,3 triliun. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan menjadi tujuan utama ekspor tanaman hias Indonesia.
Ketua Umum Perhimpunan Florikultura Indonesia Rosy Nur Apriyanti mengatakan, semoga ajang ini dapat membangun ekosistem industri tanaman hias lebih solid dan berkelanjutan di Indonesia.
“Kami menjalin kerja sama dengan pemerintah, praktisi, pengusaha, akademisi, masyarakat pecinta tanaman hias, dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk sama-sama berkolaborasi memajukan dan melestarikan industri tanaman hias Indonesia,” papar Rosy pada acara pembukaan FLOII Convex 2022 di Jakarta, Jumat, (14/10).
Tingkatkan Potensi Tanaman Hias Indonesia
Pameran tanaman hias terbesar ini berlangsung di Hall A Jakarta Convention Center (JCC). Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini hadir dan turut membuka acara. Memiliki ketertarikan dengan tanaman hias, pada sambutannya Mensos mengapresiasi pameran tanaman hias ini.
“Ini sudah lama saya tunggu momentumnya. Bagaimana kita bisa mengangkat kekayaan Indonesia dalam percaturan ekonomi dunia,” kata Risma.
Menurut Risma, penggiat tanaman hias semestinya tidak hanya mengembangkan sekadar sebatas hobi. Namun harus mereka kembangkan secara luas agar dampak ekonominya bisa masyarakat rasakan secara merata.
Sejalan dengan itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto menjelaskan, agar dapat bersaing kita membutuhkan peningkatan kapasitas produksi serta kualitas tanaman.
Karena itu, selain menjadi transaksi bisnis, FLOII juga menghadirkan konferensi dan talk show agar industri tanaman dapat berkembang. Selain itu untuk mendukung praktik yang berkelanjutan, terstandarisasi, dan tetap menjaga konservasi keanekaragaman hayati.
“Dengan acara ini kita bisa bertukar informasi, sehingga bisa menghasilkan rekomendasi kebijakan yang komprehensif dan konkret. Untuk pengembangan industri melalui diskusi-diskusi yang kita laksanakan,” ucap Prihasto.
Hadirkan Beragam Koleksi Dalam dan Luar Negeri
Pelaksanaan FLOII Convex 2022 juga merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan keanekaragaman produksi tanaman hias Indonesia secara luas.
Mengusung tema “Empowering Mindscape and Transforming Indonesian Tropical Plants Industry” FLOII menghadirkan ragam tanaman hias dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara.
Sebanyak 90 peserta pameran tanaman hias berpartisipasi dalam acara ini. Pengunjung bisa menemukan bunga Anggrek, Aglonema, Aroid, hingga Philodendron yang sedang naik daun.
Salah satu peserta pameran yakni Ray Garden X Nanem Jadi Temen turut meramaikan animo pencinta tanaman hias tanah air. Menurut mereka, FLOII Convex 2022 merupakan pameran terbesar dari acara yang pernah mereka ikuti sebelumnya.
“Ini yang paling besar, semoga bisa menjadi wadah bagi pencinta tanaman hias. Tapi tidak hanya sebagai wadah antara penjual dan pembeli, kita juga bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman tentang tanaman,” ungkapnya.
Selain konferensi dan talk show, exhibitor dan pengunjung juga bisa mengikuti lelang tanaman. Selain itu juga edukasi tanaman hias langka dan kontes empat jenis tanaman hias yaitu, Aglonema, Aroid mulai dari Philodendron hingga Anthurium, Sanseviera, serta Platycerium. FLOII Convex berlangsung pada tanggal 14 – 16 Oktober 2022 dan mulai pukul 09.00 sampai 21.00 WIB.
Penulis: Zahra Shafira
Editor : Ari Rikin