ESDM Targetkan Tambahan Pasokan Listrik 100MW Dari Bioenergi

Reading time: 2 menit
Ditjen EBTKE, Dadan Kusdiana (mengenakan kemeja batik). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jendral Energi Baru dan Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) menargetkan pada tahun 2015 akan ada penambahan pasokan listrik sebesar 100 MW bertenaga energi biomassa dan bioenergi.

Namun, Direktur Bioenergi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengakui, bahwa pihaknya masih memiliki tugas yang cukup berat terkait pemenuhan target pemerintah tersebut. Dimana target pemerintah mengenai pembangunan pembangkit energi adalah sebesar 35 ribu MW dengan rincian 7 ribu MW berasal dari EBTKE.

“Cukup berat bagi kami karena kapasitas pembangkit biomassa dan bioenergi tersebut ditargetkan hingga 1.000 MW sampai 1.200 MW untuk lima tahun ke depan,” terang Dadan saat dijumpai pada Forum Bisnis Jerman-Indonesia tentang “Teknologi Inovatif Untuk Memanfaatkan Potensi Bioenergi Indonesia” di Hotel Intercontinental, Jakarta (17/11).

Walau berat, Dadan mengaku pihaknya tetap optimis. Menurutnya, tren pembangunan pembangkit biomassa akan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk tahun 2015, Dadan menerangkan untuk penambahan pasokan listrik sebesar 100 MW dari energi biomassa dan bioenergi. Lalu, pada tahun berikutnya, diharapkan akan meningkat menjadi 200 hingga 500 MW untuk mengejar target pemerintah.

Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Ditjen EBTKE, Dadan Kusdiana dan perwakilan dari Kementerian Federal Jerman duduk bersama wartawan untuk berdiskusi disela-sela penyelenggaraan Forum Bisnis Jerman-Indonesia tentang “Teknologi Inovatif untuk Memanfaatkan Potensi Bioenergi Indonesia” di Jakarta (17/11).Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Dalam forum tersebut, Kementerian Federal Jerman untuk Bidang Perekonomian dan Energi (BMWi) menyatakan kalau Kementeriannya siap untuk mendukung program Pemerintah Indonesia yang ingin meningkatkan angka pemanfaatan energi terbarukan.

Perwakilan BMWi untuk Indonesia, Andreas Kleine, mengatakan, pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah dan pelaku usaha domestik terkait penyediaan teknologi pembangkit yang dibutuhkan.

“Saat ini ada delapan perusahaan Jerman yang siap menyediakan teknologinya,” ujar Kleine.

Sebagai informasi, EBTKE telah menerima sedikitnya empat proposal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Bioenergi dari sejumlah perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP). Proposal ini diterima setelah EBTKE menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 tahun 2014 tentang kenaikan tarif dasar listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Bioenergi pada 22 Oktober kemarin.

Sementara itu, Senior Advisor L-Core Giz, Rafael Wiese, menambahkan bahwa teknologi pembangkit listrik Jerman berbahan dasar bionergi dan biomassa umumnya dibanderol dengan harga US$ 600 ribu per unit dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 1 MW.

“Untuk total investasi pembangkit dan jaringannya itu bisa mencapaiUS$ 2,5 juta per MW,” tutur Wiese.

(G09)

Top