Earth Hour 2018, WWF Gandeng INASGOC Padamkan Lampu Stadion GBK

Reading time: 2 menit
earth hour
(Dari kiri ke kanan) Director of Finance and Administration WWF Aria Nagasastra, Deputy II Games Administration Asian Games (INASGOC) Francis Wanadi, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sugeng Mujiyanto, Direktur Pembangunan dan Bisnis Gelora Bung Karno Gatot dalam peringatan Earth Hour 2018 di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/03/2018). Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Tahun ini, Stadion Gelora Bung Karno yang merupakan salah satu ikon Jakarta turut berpartisipasi dalam kampanye Earth Hour. WWF-Indonesia bekerjasama dengan Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC) dan Pusat Pengelolaan Komplek GBK melakukan pemadaman lampu penerangan dan dekorasi di Stadion Utama GBK selama satu jam sebagai simbol kepedulian pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.

“Kami sangat mengapresiasi GBK mau terlibat dan menerima Earth Hour dalam melakukan aksi memadamkan lampu di Stadion Gelora Bung Karno sebuah ikon nasional dan kebanggaan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta karena menjadi tempat perhelatan bertaraf nasional dan internasional Asian Games 2018,” ujar Director of Finance and Administration WWF Aria Nagasastra di GBK, Jakarta, Sabtu (24/3/2018).

Aria melanjutkan, terpilihnya Stadion GBK sebagai lokasi aksi pemadaman lampu dalam kampanye Earth Hour karena energi yang digunakan di tempat ini sudah ramah lingkungan. Sebagian besar lampu di GBK merupakan lampu LED dan listrik yang digunakan merupakan energi dari panel surya.

BACA JUGA: IIIF 2018, Indonesia Ajak India Berinvestasi Dibidang Pembangkit Listrik

Direktur Pembangunan dan Bisnis Gelora Bung Karno, Gatot Tetuko, mengatakan bahwa komplek GBK bukan hanya berpartisipasi dalam Earth Hour, namun juga memiliki misi menjadi paru-paru kota bagi Jakarta, sebagai daerah resapan air dan ruang terbuka hijau, serta sebagai objek wisata dan prasarana komunikasi sosial.

“Kami sangat concern terhadap isu lingkungan, maka itu GBK mempunyai area hijau 70 hingga 80 persen dari 150 hektar total kawasan olahraga. Kemudian, GBK juga memakai energi ramah lingkungan dari panel surya yang totalnya 1 MegaWatt pada empat gedung, yaitu stadion utama, kolam renang, dan dua gedung elevated parking,” kata Gatot.

Kegiatan pemadaman lampu atau Switch Off ini dilakukan serentak pada Sabtu (24/03/2018), pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat.

“Tujuan dari acara ini untuk menghemat energi, karena energi per kapita di Indonesia tidak banyak jadi perlu digunakan secara bijaksana dan tidak boros. Hemat energi sebenarnya bukan berarti tidak memakai energi, tetapi memakai energi secara bijaksana. Jadi mari hemat energi, cintai lingkungan kita dan selamatkan bumi kita,” kata Direktur Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sugeng Mujiyanto.

BACA JUGA: Ambisius, Asosiasi Panas Bumi Targetkan Pemasangan 7.200 MW Energi Panas Bumi

Sebagai informasi, Earth Hour 2018 didukung oleh sedikitnya 180 negara di dunia dan 60 kota di Indonesia. Pihak-pihak yang juga berpartisipasi dalam Earth Hour 2018 antara lain Gerakan Pramuka, Pemprov DKI, berbagai gedung perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan, dan masyarakat umum yang tergabung dalam komunitas-komunitas. Tahun ini, 13 bandara yang tergabung dalam Angkasa Pura I juga akan berpartisipasi, yaitu bandara di Denpasar, Makassar, Mataram, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Ambon, Kupang, Manado dan Biak.

Penulis: Dewi Purningsih

Top