Jakarta (Greeners) – Kampanye untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi alternatif yang telah dilakukan oleh komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia sejak tahun 2004 lalu mulai mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya seperti gerakan Viking Biking Indonesia yang digagas oleh Kedutaan Besar Denmark dan Norwegia bersama dengan B2W Indonesia yang mulai dilakukan pada awal Februari 2015 mendatang.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik, mengatakan bahwa gerakan bersepeda yang dilakukan oleh B2W Indonesia merupakan gerakan yang terbilang cukup besar dengan jumlah anggota yang cukup banyak dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, dirinya merasa perlu ikut menyebarkan semangat bersepeda seperti yang dilakukan oleh B2W Indonesia.
Dengan mengusung semangat kegigihan dan pantang menyerah layaknya para pejuang dan pasukan Viking, terang Stig, maka dirinya bersama dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia yang baru, Casper Klynge, akan bersama-sama memperjuangkan dan mengkampanyekan hak-hak pesepeda melalui gerakan Viking Biking Indonesia.
“Saya sangat tahu pola lalu lintas di Jakarta dan hanya orang gila yang mau bersepeda di lalu lintas seperti ini karena begitu padatnya jalan raya. Padahal, mereka bisa saja menggunakan sepeda untuk bekerja. Oleh karena itu, kami ingin membantu pergerakan ini agar bisa dilihat oleh masyarakat,” terang Stig di Jakarta, Jumat (30/01).
Stig juga mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mengajak masyarakat Jakarta untuk lebih sering bersepeda saat bekerja. “Jika mereka mau melakukannya, bayangkan berapa banyak masalah lalu lintas yang dapat dikurangi,” katanya di Senayan Driving Range, Jakarta, Jumat siang.
Duta Besar Denmark untuk Indonesia yang baru, Casper Klynge juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, jika saja para pekerja mau menggunakan sepeda sebagai moda transportasi, maka akan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan kemacetan di kota ini.
Bahkan, satu-satunya duta besar yang menggunakan sepeda menuju Istana Negara saat menyerahkan credential document (surat kepercayaan) sebagai Duta Besar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu ini, menargetkan kalau setiap bulan akan bertambah sepuluh orang pesepeda ke kantor di seluruh Jakarta melalui gerakan yang sudah ia lakukan bersama dengan B2W Indonesia.
“Kalau saja para pekerja, mahasiswa atau siswa sekolah mau menggunakan sepeda, itu pasti mampu mengurangi kemacetan di Jakarta,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua B2W Indonesia, Toto Sugito juga menjelaskan bahwa gerakan Viking Biking Indonesia ini murni gerakan moral yang harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Ia mengakui kalau minimnya ketersediaan fasilitas bagi pesepeda baik di jalan raya, perkantoran, maupun tempat-tempat umum lainnya menjadi satu faktor penyebab masyarakat malas bersepeda.
“Kalau saja di perkantoran atau pusat perbelanjaan disediakan tempat parkir yang layak untuk sepeda, kan sama saja mengundang mereka untuk datang. Nah, itu yang masih kurang diperhatikan,” jelasnya.
Lebih lanjut Toto ingin agar pemerintah pusat dan daerah mulai serius mengenai aturan dan regulasi tentang jalur dan fasilitas bagi pesepeda. Karena, tambahnya, cukup sulit bagi para pesepeda saat harus berebut jalan dengan sepeda motor, mobil, dan bahkan kendaraan umum.
“Melalui Viking Biking Indonesia ini kita juga mau bilang jangan selalu mengeluh dengan kemacetan tapi ayo bergabunglah menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi kemacetan ini,” imbaunya.
Menurut Toto, gerakan ini akan dimulai pada hari Jumat (06/02) minggu depan, yang dibuka dengan kegiatan bersepeda bersama dengan Presiden Joko Widodo, para artis, masyarakat, dan juga politisi. Namun, untuk rute yang akan dilalui, Toto mengaku belum bisa menentukan karena masih menunggu pemberitahuan dari Presiden mengenai keikutsertaannya dalam kegiatan bersepeda ini.
(G09)