DPR RI Dukung Penuh Peluncuran Pertalite

Reading time: 2 menit
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum milik PT Pertamina. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengaku akan mendukung penuh rencana PT Pertamina (Persero) yang akan meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru bernama Pertalite. Bahan bakar baru ini rencananya akan diluncurkan pada bulan Mei 2015.

Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi, mengatakan, peluncuran pertalite yang belum memiliki kejelasan waktu bukan karena terganjal oleh restu dari DPR RI sebab pihaknya justru sangat mendukung produk tersebut.

Menurut rencana, jelas Kurtubi, Pertamina menargetkan akan meluncurkan Pertalite pada Mei 2015. Namun, sampai saat ini peluncuran produk baru itu masih terganjal izin dari Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Nantinya, jika restu pemerintah sudah keluar, maka DPR RI akan mendorong Pertamina untuk meluncurkan Pertalite.

“Kita tunggu izin dari pemerintah dulu ya. Kalau sudah ada (izin), kita dorong Pertamina untuk meluncurkan produk baru tersebut,” tegasnya, Jakarta, Rabu (06/05).

Selain itu, ia juga menerangkan kalau Pertalite saat ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pilihan BBM dengan kualitas yang lebih baik dari Premium dan harga yang lebih murah dari Pertamax. Apalagi, lanjutnya, saat ini banyak kendaraan baru yang membutuhkan BBM dengan kadar oktan yang sesuai dengan Pertalite, yaitu 90.

Dihubungi ditempat lain, Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro menyatakan bahwa Pertamina akan tetap meluncurkan produk BBM baru Pertalite pada bulan Mei ini. Namun sebelum meluncurkannya, perusahaan akan membicarakannya terlebih dahulu dengan DPR RI.

Dia menyebutkan, untuk meluncurkan Pertalite, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui. Seperti pengujian BBM baru ini terhadap mesin, termasuk uji performance. Tahapan uji ini dilakukan di Gaikindo serta asosiasi produsen sepeda motor.
Setelah uji tersebut tuntas, Pertamina masih harus mendapatkan izin dari Ditjen Migas Kementerian ESDM. “Nah, sekarang kita sedang urus izin di Ditjen Migas itu,” katanya.

Setelah perizinan selesai, tambahnya lagi, Pertamina masih harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar calon konsumen tahu produk seperti apa yang akan mereka pakai ini nantinya. Ia juga mengakui kalau peluncuran BBM Pertalite ini akan mengacu kepada pengalaman Pertamina saat pertama kali memasarkan Pertamax.

“Dulu itu saat Pertamax diluncurkan juga butuh waktu sekitar empat bulan untuk sosialisasi dan akhirnya bisa disimpulkan kalau Pertamax bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Sekarang Pertalite juga begitu, masih ada kajian yang harus kita lakukan terlebih dahulu,” pungkasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top