Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di DKI Jakarta akan terjadi pada awal tahun 2024 (Bulan Januari-Februari). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun telah siap siaga menyiapkan sejumlah antisipasi bencana banjir.
BMKG memperingatkan kewaspadaan akan peningkatan potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan. Khususnya pada periode 25 November 2023 hingga 1 Desember 2023. DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang perlu diwaspadai potensi hujan sedang hingga lebat.
Kepala Satuan Pelaksana Tugas (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan, Michael Sitanggang mengatakan dalam menghadapi musim hujan tersebut, BPBD DKI Jakarta menyiapkan serangkaian upaya kesiapsiagaan.
“Antisipasi yang kami siapkan yaitu berkoordinasi dengan BNPB, BMKG, para walikota, dinas SDA dan seluruh pemangku kepentingan. Terutama terkait kolaborasi dalam penanggulangan bencana. Kemudian, menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana atau TRC pada setiap kelurahan di Jakarta. Hal itu sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana,” ungkap Michael kepada Greeners, Selasa (28/11).
BACA JUGA: 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan
Selain itu, pihak BPBD DKI Jakarta juga mengecek sarana prasarana meliputi tenda, perahu, ring buoys, jaket, dan pelampung. Mereka juga melakukan apel siaga bencana dan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak akhir September 2023 dan hingga tanggal 2 November 2023 telah mereka lakukan di 65 Kelurahan.
“Antisipasi lainnya yang BPBD lakukan ialah membuka ruang partisipasi masyarakat, dalam upaya pencegahan bencana banjir melalui Forum Pengurangan Risiko bencana (PRB). Forum tersebut terdiri dari lembaga dan institusi penanggulangan bencana lintas sektor,” lanjutnya.
Banjir Menggenangi Sejumlah Wilayah DKI Jakarta
Pada November 2023, bencana banjir tengah menggenangi sejumlah wilayah di Provinsi DKI Jakarta. Di antaranya terjadi di wilayah Kelurahan Cakung Timur, Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Cawang, Kelurahan Cililitan, Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Sukabumi Selatan, dan Kelurahan Kuningan Barat.
Sementara itu, Michael menambahkan, puncak banjir di DKI Jakarta tidak dapat diprediksi. Namun demikian, BPBD sudah memetakan wilayah rawan banjir.
BACA JUGA: Memasuki Musim Hujan, Titik Hotspot Karhutla Berkurang
“Daftar wilayah rawan banjir di Provinsi DKI Jakarta akan dilihat berdasarkan Rencana Kotinjensi tahun 2021. Di antaranya yaitu wilayah Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Kembangan Utara, Cipete Utara, Petogogan, dan sebagainya,” tambah Michael.
BPBD Imbau Masyarakat Siap Siaga Banjir
Di samping itu, BPBD DKI Jakarta juga telah mengimbau masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Khususnya seperti bencana banjir, longsor, dan angin kencang.
“Masyarakat dapat turut berperan serta melakukan upaya mitigasi secara mandiri di lingkungannya masing-masing. Misalnya, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menyiapkan tas siaga bencana, dan memperbarui informasi mengenai cuaca terkini. Informasi tersebut dapat diakses melalui kanal-kanal media sosial BPBD dan website BPBD,” imbuh Michael.
Selain itu, Michael juga menyarankan agar masyarakat selalu mengecek kondisi saluran air. Terutama, memperhatikan kondisi tanah dan pohon di sekitar lingkungannya masing-masing.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia