LONDON, 14 Maret 2017 – Para peneliti berhasil mengetahui cara mengatasi perubahan iklim dan memperbaiki kesehatan manusia dalam waktu yang bersamaan.
Jawabannya sangat familiar, mereka mengkalkulasikan perubahan sederhana ke diet berbasis sayuran, setidaknya di AS, yang bisa menurunkan 222kg emisi gas rumah kaca per orang per tahun. Ini sekaligus menurunkan risiko penyakit koroner hati, kanker kolorektal, dan diabetes tipe 2, dari 20 persen hingga 40 persen. Ditambah lagi, bisa mengurangi biaya kesehatan setidaknya 77 miliar dolar per tahun dan kemungkinan mencapai 93 miliar dolar.
AS menghabiskan tiga triliun dolar untuk jaminan kesehatan setiap tahun, 18 persen dari total produk domestik bruto. Biaya kesehatan yang terkait dengan obesitas dan penyakit disebabkan dari diet makanan.
Diet Daging
Para peneliti telah mengkaitkan risiko kesehatan dengan diet daging merah dan daging olahan, dan para ilmuwan lingkungan hidup sudah mengidentifikasi ternak sapi dan lainnya merupakan cara yang mahal, dari segi kontribusi emisi gas rumah kaca. Sementara untuk menghadirkan kalori dan protein yang lebih efisien bisa didapatkan dari biji-bijian dan polong-polongan.
Tidak hanya peternakan menghasikan emisi gas rumah kaca, pemanasan global dapat mengancam ladang dan bisa mengancam harapan untuk diet yang lebih sehat. Cina telah mendeklarasikan untuk menurunkan konsumsi daging dalam diet nasional mereka.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Climate Change menggambarkan dampak perubahan diet terhadap iklim dan kesehatan manusia di satu negara. “Sepengetahuan saya, ini merupakan pertama kali dilakukan,” jelas David Cleveland, profesor dan ahli geografi di Universitas California, Santa Barbara, yang melakukan studi tersebut.
“Manusia telah melihat dampak diet terhadap perubahan iklim dan kesehatan, namun mereka tidak pernah melihat potensi mitigasi perubahan iklim melalui sistem makan dan kesehatan secara bersamaan.”
Produksi makanan di AS berkontribusi 30 persen dari total gas rumah kaca. Para peneliti, dari Oxford di Inggris dan Lund di Swedia, juga California, menggunakan data yang sudah tersedia untuk melihat kaitan antara diet dan penyakit.
Mereka mengumpukan penelitian terkait dengan konsekuensi diet yang lebih sehat dan dampak terhadap emisi. Mereka juga melihat sejauh mana perubahan diet untuk biaya kesehatan.
Lalu, mereka mengambil standar yang direkomendasikan yaitu 2000 kalori dan melakukan perubahan terhadap sumber dari setengah kalori tersebut. Mereka menurukan jumlah daging merah dan olahan, menggandakan buah dan sayuran, dan mengusulkan polong dan kacang-kacangan untuk menggantikan protein dari daging merah tersebut.
Mereka mengganti sereal olahan dengan gandum. Mereka tidak mengganti takaran gula tambahan dengan susu, telur, ikan dan daging putih. Perubahan ini, menurut perhitungan mereka, mampu menurunkan gas rumah kaca sebesar 222kg hingga 826kg setiap orang setiap tahunnya.
Biaya Kesehatan Nasional
Para peneliti menemukan bahwa ketatnya diet yang diusulkan, tanpa daging merah dan olahan, telah menghasilkan perbedaan yang berarti bagi biaya kesehatan nasional, terutama untuk kanker kolorektal, penyakit koroner dan diabetes tipe 2.
“Ada simpanan sebesar 95 miliar dolar dari total 230 miliar dolar untuk tiga jenis penyakit tersebut,” jelas Profesor Cleveland. “Memang tidak besar dibandingkan dengan tiga triliun dolar dari biaya kesehatan tapi itu sebuah permulaan. Hasil seperti ini dapat memotivasi individual dan perubahan kebijakan.” – Climate News Network