LONDON, 14 Mei 2016 – Gelombang seismik yang menghantam bebatuan di Greenland diharapkan mampu menjawab pertanyaan seputar pola mencair dan membekunya bongkahan es terbesar di belahan bumi utara tersebut.
Para ilmuwan membutuhkan jawaban tersebut karena Greenland merupakan sebuah teka-teki yang belum terpecahkan; gletser dengan cepat mendekati lautan – namun, ada studi yang menemukan bahwa daerah tersebut tidak kehilangan es meskipun terjadi peningkatan suhu.
Sementara, penelitian ketiga menemukan adanya paradoks baru yaitu hanya sedikit es yang meleleh tapi tidak banyak salju yang turun karena adanya kondisi perubahan iklim.
Ada banyak es di Greenland yang bisa menaikan permukaan laut hingga tujuh meter apabila mencair. Saat ini, aliran dari gletser daerah tersebut diprediksi menaikkan permukaan air laut hingga 0,6 milimeter per tahun.
Penelitian di Lingkungan yang Sulit
Bukti-bukti menunjukkan bahwa gletser mencair pada kecepatan tinggi dan semakin meningkat akibat dari perubahan iklim secara global.
Meski demikian, penelitian di kondisi Greenland yang sangat sulit terbukti sangat menantang dan melakukan observasi secara kontinu selama setahun belakangan ini hampir tidak bisa terlaksana, meskipun sudah dibantu dengan pesawat udara dan satelit.