Gorontalo (Greeners) – PT PLN (Persero) secara resmi telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) pertama di Indonesia yang memanfaatkan tongkang jagung sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik.
Peresmian PLTB Tongkang Jagung berkapasitas 500 kilo Watt (kW) yang berlokasi di kecamatan Pulubala, kabupaten Gorontalo, provinsi Gorontalo dilakukan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Senin (21/07) lalu. Acara ini juga dihadiri Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN Vickner Sinaga dan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim serta General Manager PLN Suluttenggo, Santoso Januwarsono.
Menurut Santoso Januwarsono, ide awal untuk pembangunan PLTB di Gorontalo ini adalah atas tantangan yang diberikan oleh Vickner Sinaga sekitar 2 tahun lalu kepada PLN Gorontalo untuk memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menghasilkan listrik dengan melihat potensi lokal yang banyak tersedia di Gorontalo.
“PLTB Pulubala ini menjadi salah satu upaya nyata PLN untuk menggunakan kearifan lokal berupa pemanfaatan potensi tongkol jagung yang banyak tersedia di propinsi Gorontalo untuk menjadi salah satu sumber energi listrik,” ujarnya.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim atas nama Pemerintah Provinsi Gorontalo dan mewakili penduduk Gorontalo mengucapkan terimakasih kepada PLN atas kehadiran pembangkit baru di daerahnya, terutama karena ikut memanfaatkan potensi pertanian yang dimiliki daerahnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, bahwa PLTB Pulubala merupakan awal dari hadirnya pembangkit-pembangkit biomassa di Indonesia.
“PLTB Pulubala ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan listrik masyarakat kita. Tapi, tidak masalah, karena nantinya akan dibangun lebih banyak lagi pembangkit listrik biomassa yang kapasitasnya bervariasi, mulai dari 500 kW bahkan hingga diatas 1 MW. Tidak itu saja, bahan bakarnya pun bisa dari apa saja, tidak terbatas tongkang jagung, tapi dari cangkang sawit, pelepah kayu, dan sebagainya,” ujar Dahlan Iskan.
Secara khusus Dahlan Iskan menyampaikan apresiasinya kepada tujuh anggota tim dari PLN Area Gorontalo yang berhasil membangun PLTB yang memanfaatkan tongkol jagung ini. “Saya bangga, ternyata putra-putra terbaik di PLN sudah mampu membuat mesin pembangkit listrik tenaga biomassa,” katanya.
Saat ini sekitar 7,76% tingkat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo, dimana 11,36% pertumbuhan kebutuhan listrik setiap tahunnya. Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik di Gorontalo jika menggunakan BBM adalah Rp 2.900/kWh, sedangkan jika menggunakan PLTB tongkol jagung ini, BPP dapat ditekan menjadi Rp 1.058/kWh. Listrik di Gorontalo juga telah terhubung dalam sistem interkoneksi 150 kV Sulutgo (Sulawesi Utara-Gorontalo).
(G08)
Sumber: pln.co.id