Climate Week Dorong Semua Pihak untuk Bekerjasama Hadapi Perubahan Iklim

Reading time: 2 menit
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nur Masripatin dan Anggota Dewan Pembina ICA Rizaldi Boer saat jumpa pers dalam acara Climate Week, Jakarta, Selasa (06/10). Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Jakarta (Greeners) – Menghadapi perubahan iklim tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja dan perlu aksi nyata yang dilakukan bersama-sama untuk beradaptasi menghadapi perubahan iklim ini. Untuk itu, serangkaian diskusi mengenai berbagai aksi untuk perubahan iklim diinisiasi oleh Indonesia Climate Alliance (ICA) dalam acara bertajuk Climate Week yang berlangsung pada tanggal 6 hingga 9 Oktober 2015 di Jakarta.

Hadir mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nur Masripatin menyebutkan bahwa pemerintah sedang mengupayakan rancangan peraturan menteri LHK agar pemerintah daerah memasukkan rencana adaptasi perubahan iklim ke dalam perencanaan pembangunan daerah.

Nur pun menyatakan bahwa perlu adanya kerjasama berbagai pihak untuk melakukan mitigasi dan penanggulangan berbagai isu terkait perubahan iklim, seperti masalah asap akibat kebakaran hutan dan lahan hingga masalah sampah. Namun demikian, “Kita perlu bijak melihat kontribusi dari pihak luar,” ujarnya pada konferensi pers usai membuka acara Climate Week, Selasa (06/10).

Senada dengan Nur, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Sarimun Hadisaputra turut mengingatkan bahwa seluruh pihak baik pemerintah, swasta, masyarakat termasuk media harus bekerja sama dalam aksi adaptasi perubahan iklim ini.

“Kita bekerjasama bukan hanya dengan pemerintah tapi juga dengan jaringan lainnya. Kalau kami mengandalkan pemerintah saja, akan ada masalah dan tidak akan jalan,” kata Sarimun yang juga Koordinator Badan Pengurus Transisi ICA.

Tidak ketinggalan, para akademisi juga diminta untuk memberikan pemahaman yang ilmiah dan berdasarkan fakta dalam aksi adaptasi perubahan iklim. “Perguruan Tinggi pasti berbasis sains. Dengan memberikan fakta yang benar, diharapkan ada pemahaman yang benar pula mengenai perubahan iklim,” ujar Rizaldi Boer, Anggota Dewan Pembina ICA.

Sebagai informasi, Indonesia Climate Alliance (ICA) mengadakan seri diskusi untuk mengangkat kerja-kerja yang telah dilakukan para praktisi dan komunitas dengan menampilkannya kepada para pemangku kepentingan level nasional. Sebaliknya, dalam acara ini pemerintah pusat akan menjelaskan rencana dan kebijakannya serta bagaimana menjadikannya sebagai payung hukum kebijakan untuk aksi-aksi yang telah dilakukan.

Forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi yang dapat diimplementasikan di berbagai level serta bagaimana jejaring yang sudah ada dapat menyediakan platform yang efektif untuk menindaklanjuti aksi-aksi potensial terkait perubahan iklim.

Penulis: Renty Hutahaean

Top