Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai curah hujan yang meningkat pada musim penghujan ini. Musim hujan diperkirakan dimulai pada November tahun ini hingga bulan Maret 2019.
Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R. Prabowo mengatakan bahwa memasuki musim penghujan kondisi curah hujan akan meningkat di beberapa bagian wilayah Indonesia. “Memang dalam beberapa hari ke depan aktivitas kondisi cuaca mengindikasikan ada potensi pertumbuhan awan dan curah hujan mungkin satu sampai dua minggu ke depan. Kondisi curah hujannya pun akan meningkat dibandingkan kemarin,” ujar Mulyono saat dihubungi Greeners melalui telepon, Rabu (07/11/2018).
Persebaran musim hujan di wilayah Indonesia berbeda-beda dan awal musim hujan tidak seragam. BMKG memprediksi khususnya untuk wilayah Indonesia bagian Selatan ekuator musim hujan dimulai pada akhir Oktober hingga awal November. Di Sumatera bagian tengah, Sumatera Utara, dan Aceh musim hujan dimulai pada awal November, sedangkan untuk wilayah Jawa, seperti Jawa Tengah ke arah Timur, belum semua bagiannya turun hujan bahkan NTT tidak hujan berturut-turur lebih dari 30-60 hari.
“Memang tergantung wilayahnya, tidak berarti kita berbicara musim hujan semua wilayah Indonesia masuk musim penghujan. Bahkan ada beberapa wilayah seperti wilayah Indonesia bagian barat hujan tapi di wilayah Maluku bagian tengah musim kemarau, jadi terbalik,” kata Mulyono.
Menurut Mulyono intensitas hujan dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kondisi geografis Indonesia yang berbeda-beda, posisi suatu wilayah terhadap ekuator atau garis khatulistwa dan pengaruh kondisi atmosfer global yang tidak merata.
Mulyono menyampaikan bahwa dengan melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia, terbentuknya area pertemuan angin di wilayah Jawa dan masih adanya pola sirkulasi siklonik di sekitar wilayah perairan Barat Sumatera, Kalimantan dan perairan Kepulauan Natuna membuat curah hujan intensitas tinggi di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Hujan yang memiliki kisaran lebih dari 20 mm/hari masih terjadi di wilayah Sumatera, Kalimantan serta Papua.
Potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diprediksi terjadi di sekitar wilayah Indonesia dalam periode beberapa hari ke depan, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sementara itu potensi gelombang tinggi air laut diperkirakan terjadi di perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, perairan selatan Jawa hingga Lombok, Selat Bali dan Selat Lombok bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok akan terjadi gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” kata Mulyono.
Penulis: Dewi Purningsih