Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memberangkatkan tim penelitinya menuju area es abadi di Puncak Jaya, Papua dan Kutub Selatan atau Antartika guna menggali informasi tentang pengaruh laut terhadap kondisi iklim dan cuaca Indonesia.
Kepala BMKG, Andi Eka Sakya menyatakan bahwa kedua ekspedisi tersebut akan menjadi sumbangan yang berharga secara global dan merupakan batu tapak pemahaman hubungan telekoneksi iklim antara wilayah tropis dengan Antartika.
“Penelitian di Antartika akan dilakukan selama sepekan dengan fokus penelitian adalah luasan dan ketebalan es di Antartika,” jelas Andi saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Rabu (14/10).
Untuk penelitian ke Antartika, lanjut Andi, BMKG akan memberangkatkan dua penelitinya, Wido Hanggoro dan Kadarsah sedangkan empat peneliti yang akan berangkat ke Puncak Jaya di antaranya, Dyah Sari, Ferdika A Harapak, Najib Habibie, dan Donny Kristianto.
Dua peneliti yang berangkat menuju Antartika akan memulai perjalanannya 14 Oktober 2015 menuju Hobart, Australia, untuk penyesuaian iklim (aklimatisasi) selama sepekan. Selanjutnya, mereka akan menuju Stasiun Meteorologi Davis, Antartika, yang ada di koordinat 68 derajat 35 menit Lintang Selatan, 77 derajat 58 menit Bujur Timur.
Sedangkan untuk dua peneliti Antartika akan bergabung dengan tim ekspedisi Bureau of Meteorology (BoM)-Australian Antartic Division (AAD) yang juga akan melakukan ekspedisi di Antartika.
“Ekspedisi Puncak Jaya ini merupakan program bersama BMKG, Ohio University, Columbia University, dan PT Freeport Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih