Jakarta (Greeners) – Fenomena antrian panjang dan begitu cepat habisnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setiap sore hari pada beberapa minggu belakangan ternyata bukan disebabkan oleh kelangkaan BBM.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir mengakui bahwa fenomena habisnya BBM bersubsidi pada sore hari merupakan bentuk konsekuensi logis dari pengaturan penyaluran BBM bersubsidi yang disesuaikan dengan jumlah kuota yang telah ditetapkan dalam UU APBN-P 2014.
“Saat ini stok BBM yang ada di Pertamina sudah berada pada level di atas 18 hari kebutuhan kuota nasional, karena itu pembatasan penyaluran BBM bersubsidi kami lakukan,” jelas Ali, Jakarta, Senin (25/08).
Ali meminta kepada masyarakat pengguna kendaraan pribadi untuk bisa mengerti dan mulai sadar untuk membiasakan diri menggunakan BBM non subsidi.
“Kami minta pada pengguna kendaraan pribadi untuk mulai membiasakan diri dengan keadaan ini,” katanya.
Sesuai dengan amanat Undang Undang No.12 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), PT Pertamina (Persero) mulai bersiap untuk mengatur kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dikurangi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter untuk memastikan agar kuota Solar dan Premium bisa mencukupi hingga akhir tahun 2014.
(G09)