Jakarta (Greeners) – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Samosir di Sumatera Utara sejak Senin (13/11) memakan korban. Satu warga dilaporkan hilang dan sampai saat ini masih dalam proses pencarian. Banjir di Samosir berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB setelah hujan deran mengguyur wilayah tersebut.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan banjir di Samosir menyebabkan lima rumah rusak berat, empat jembatan rusak, dan jaringan irigasi serta air bersih juga rusak. Selain itu, tiga gedung fasilitas pendidikan, dua gedung pusat kesehatan, dua unit gereja, dan 266 hektar lahan pertanian juga terdampak.
BACA JUGA: Waspada Banjir, 60 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir, Sarimpol Simanihuruk mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk mencari warga yang hilang akibat banjir.
“Masih dalam tahap pencarian, kami bersama tim gabungan tadi pagi (15/11) sudah mengerahkan alat berat dalam proses pencarian. Kami mulai dari sekitar tempat tinggal korban,” kata Sarimpol melalui keterangan resmi.
Sarimpol menambahkan, banjir juga sempat meluas yang sebelumnya berdampak pada empat kecamatan hingga kini mencapai lima kecamatan. Adapun kecamatan terdampak yakni Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan, dan Kecamatan Simarionggo.
620 Jiwa Mengungsi Imbas Banjir di Samosir
Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 620 jiwa mengungsi akibat kejadian ini. Menanggapi hal ini, tim gabungan juga telah mendirikan tenda pengungsi. Titik pengungsian berada di Gereja Katolik ST Bonaventure di Desa Pintu Batu, Kecamatan Pangururan. Distribusi logistik dan obat-obatan sebagai kebutuhan dasar juga telah tersalurkan guna penanganan darurat.
Adapula material yang terbawa saat banjir seperti kayu, batu dan lumpur menjadi kendala tersendiri dalam proses penanganan darurat. Selain itu, cakupan luas wilayah terdampak juga menutup sejumlah badan jalan hingga mengganggu akses perjalanan dan fasilitas umum.
BACA JUGA: 12,7 Juta Hektare DAS Kritis Perburuk Bencana Banjir
Merujuk prakiraan cuaca BMKG hingga dua hari ke depan (17/11) untuk Kabupaten Samosir masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
Untuk sementara, warga dapat mengurangi aktivitas disekitar aliran sungai. Apabila diperlukan, warga dapat mengevakuasi diri secara mandiri apabila sudah melihat tanda-tanda kenaikan debit air setelah hujan deras dalam durasi yang lama.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia