Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.863 kepala keluarga atau 6.892 jiwa harus mengungsi akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh sejak Sabtu (01/11/2014). Di Kabupaten Aceh Jaya sendiri banjir merendam Kecamatan Jaya, Kecamatan Indra Jaya, Kecamatan Sampoiniet, Kecamatan Setia Bakti, dan Kecamatan Darul Hikmah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, selain membuat ratusan orang mengungsi, banjir dan longsor tersebut juga mengakibatkan kerugian materil di banyak tempat. Seperti di Kabupaten Aceh Besar, lebih kurang 1.000 rumah terendam banjir, begitu pula di Kabupaten Aceh Jaya, banjir merendam sebanyak 1.863 rumah.
“6.642 unit rumah di Nagan Raya juga terendam dengan ketinggian 75 sampai 250 sentimeter dan akses jalan ke Kota Banda Aceh terputus total. Kerugiannya luar biasa, ” ungkap Sutopo kepada Greeners, Jakarta, Selasa (04/11).
Di lain tempat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Ramadhana Lubis, mengungkapkan kalau saat ini Pemerintah Provinsi Aceh telah mengirimkan bantuan kepada para korban banjir dan longsor yang melanda Aceh tersebut.
Ia mengatakan kalau upaya pembersihan material batu dan tanah yang menutupi jalan tengah dilakukan mengingat aksen jalan baru bisa dilalui pada hari ini. Salah satunya, tambah Ramadhana, seperti jalan di km 36 Gunung Paro yang masih belum bisa menembus ibu kota Kecamatan Lhoong.
“Hari ini kan jalan baru bisa dilewati, pemerintah dan dari banyak pihak juga sudah memberikan bantuan,” tambahnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga merilis peringatakan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan besar hingga beberapa hari mendatang terutama wilayah pesisir barat Aceh dan bagian selatan Aceh.
(G09)