B2W Beri Award Kota, Insan dan Institusi yang Ramah Sepeda

Reading time: 3 menit
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Walikota Bogor Hadiri B2W Award 2021. Foto: Greeners/Apriohansyah

Jakarta (Greeners) – Komunitas pesepeda terbesar di Indonesia, Bike To Work (B2W) memberi award atau anugerah bagi kota, insan, komunitas dan unit usaha yang punya komitmen ramah bagi para pesepeda.  Bike To Work Award Indonesia 2021 ini bertema Anugerah Kota Ramah Sepeda. Hal ini bertujuan mendorong percepatan pengembangan kota ramah sepeda di Indonesia.

Kota ramah sepeda merupakan kota yang pembangunannya mengutamakan keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pesepeda. Kota tersebut juga harus memiliki komitmen dan kebijakan  menyeluruh atas tiga aspek tersebut sebagai syarat mutlak bersepeda di sebuah kota.

Ketua umum Bike To Work Indonesia, Fahmi Saimima mengatakan, penganugerahan ini merupakan bentuk apresiasi untuk insan, komunitas, kota maupun instansi. Apresiasi ini B2W berikan bagi mereka yang telah konsisten dalam membangun budaya bersepeda.

Fahmi menambahkan, hal ini dapat menjadi langkah awal peradaban kota yang sesungguhnya untuk membentuk kota yang lebih ramah sepeda.

Award ini jadi acuan, setidaknya ini yang perdana. Lalu kemudian menjadi acuan bagi kota-kota lain yang mungkin bisa turut melakukan hal yang sama. Sehingga di masa yang akan datang kota-kota tersebut sudah tersosialisasi dengan baik mengenai apa itu kota ramah sepeda,” kata Fahmi kepada Greeners saat Bike To Work Award Indonesia 2021, di Jakarta, Selasa (21/12).

Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Ramah Sepeda 

Dalam kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan, fasilitas pesepeda saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan di Jakarta. Hingga saat ini sudah lebih dari 90 kilometer jalur sepeda yang sudah tersedia. Anies berharap, melalui pembangunan ini dapat menimbulkan kebiasaan baru pada masyarakat untuk memilih sepeda sebagai sarana mobilitas sehari-hari.

“Ini bagian dari ikhtiar kita untuk mengubah kebiasaan di Jakarta. Mudah-mudahan membuat kota kita lebih sehat, membuat warganya juga lebih sehat. Harapannya nanti bersepeda menjadi sebuah kebiasaan yang ada di tiap-tiap rumah tangga. Juga dapat menjadi kebiasaan keseharian di wilayah publik,” tutur Anies.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Akmal Malik menyebut, setiap daerah harus memaksimalkan layanan publik bagi masyarakatnya. Pelayanan publik tersebut antara lain yakni memberikan ruang untuk mobilitas dan menunjang kesehatan masyarakat, salah satunya bersepeda.

“Salah satu pelayanan publik yang paling baik adalah bagaimana mereka lebih sehat, memberi ruang kepada masyarakat untuk bisa mengekspresikan kesehatannya. Salah satu sarananya melalui kegiatan bersepeda,” kata Akmal.

Kota Ramah Pesepeda menjadi salah satu kategori dalam B2W Award 2021. Foto: Greeners/Apriohansyah

Seleksi Ketat Kota Ramah Sepeda dan Berbagai Kategori Lainnya

Bike To Work Award Indonesia 2021 ini menghadirkan berbagai kategori. Selain kota ramah sepeda, ada kategori lainnya seperti insan yang berdedikasi kepada budaya sepeda. Adapula kategori ruang publik yang ramah sepeda, gedung ramah sepeda, media massa/pers yang ramah sepeda dan unit usaha berdedikasi kepada budaya sepeda.

Tak hanya itu, B2W juga memberi award untuk kategori pelaku B2W konsisten dan dedikasi >10 tahun. Berikutnya kategori komunitas yang konsisten dan berdedikasi menginspirasi budaya bersepeda di Indonesia.

Dalam kegiatan Anugerah Kota Ramah Sepeda ini terdapat beberapa proses seleksi terhadap kota yang pantas untuk menyandang status kota ramah sepeda. Proses tersebut antara lain penjaringan, penyaringan, verifikasi dan tahap akhirnya penilaian.

Anggota Pengurus Pusat Bike To Work Indonesia, yang juga sebagai salah satu juri acara Purwanto Setiadi menyebut, ada tiga aspek penting dalam proses penilaian. Aspek pertama merupakan political will seperti peraturan daerah terkait keamanan dan keselamatan bersepeda, dukungan pemerintah setempat dan alokasi anggaran.

Aspek kedua yakni infrastruktur fisik. Parameternya antara lain jalur sepeda, fasilitas pendukung, tempat parkir, angkutan umum dan fasilitas publik yang bisa pengguna sepeda akses. Serta aspek ketiga yaitu infrastruktur sosial, adanya organisasi, komunitas atau kegiatan advokasi sepeda, juga adanya keamanan dan keselamatan pengguna sepeda.

“Kira-kira itu tiga komponen pokoknya. Lalu kita buat perinciannya apa kira-kira yang cocok untuk Indonesia. Sebagian kota ada yang sudah ada dan sebagian belum ada,” jelas Purwanto.

Penghargaan Sepanjang masa untuk Cucu Hambali

Selain kota ramah sepeda, terdapat beberapa kategori lainnya yang B2W berikan penghargaan pada acara ini. Salah satunya kategori lifetime achievement award (penghargaan sepanjang masa) kepada Perwakilan Forum Komunikasi Sepeda Bandung Raya, Cucu Hambali.

“Ini sangat luar biasa dan ini juga perdana bagi saya dapat penghargaan ini. Sepanjang masa artinya sepanjang hidup saya penghargaan itu tetap melekat. Mudah-mudahan tahun depan juga masih bisa terlaksana lebih bagus lagi, lebih besar lagi. Serta lebih banyak apresiasi yang Bike To Work berikan kepada insan-insan yang memang berdedikasi bersepeda,” ungkap Cucu.

Simak Daftar Lengkap Pemenang dari Berbagai Kategori

Penulis : Zahra Shafira

Top