Jakarta (Greeners) – Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di beberapa wilayah di Indonesia akan mulai netral pada pertengahan 2017 hingga awal 2018. Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Pusat Informasi Iklim BMKG Evi Lutfiati mengatakan, BMKG melihat awal musim hujan akan berlangsung pada Oktober dan November 2017.
Menurutnya, saat ini musim hujan mengalami kemunduran selama kurang lebih 20 hari. Namun, data prediksi tersebut masih akan terus diperbarui meskipun BMKG telah memberikan prediksi. Ia pun mengungkapkan kalau beberapa institusi seperti Badan Meteorologi Amerika Serikat (NOAA), Badan Meteorologi Australia, serta Japans Agency for Marine-Earth (Jamstec) juga memiliki ramalan serupa terkait kondisi netral cuaca tersebut.
BACA JUGA: BNPB Prediksi 1,4 Juta Jiwa akan Terdampak Kekeringan
“Bisa saja kami memprediksi selama setahun ke depan, tetapi kami lebih percaya diri atau datanya lebih akurat bila dilihat dari jarak enam bulan. Jadi bulan depan kita akan update selama enam bulan ke depan lagi, begitu seterusnya,” ungkap Evi, Jakarta, Selasa (05/09).
Sedangkan untuk prediksi cuaca DKI Jakarta dan sekitarnya selama dua hari ke depan, Kepala Hubungan Masyarakat BMKG Hary Djatmiko memperingatkan adanya potensi cuaca buruk dan potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Depok, Tangerang, serta Bogor pada sore hingga malam hari.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, BNPB dan MIT Luncurkan PetaBencana.id
Meski demikian, cuaca di Jakarta dan sekitarnya diperkirakan cerah berawan pada pagi hari. Sedangkan pada siang hari, hujan lokal diprediksi terjadi di Depok, Bekasi, Jakarta Selatan, juga Jakarta Timur. Untuk wilayah Bogor dan Tangerang, diprediksi terjadi hujan dengan intensitas ringan dan di daerah lainnya akan diselimuti awan tebal.
“BMKG juga memperkirakan cuaca di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya hingga Rabu (06/09) dinihari, masih akan diselimuti awan tebal. Suhu udara di kawasan itu antara 23 dan 32 derajat Celsius. Sedangkan kelembapan udara mencapai 55-90 persen,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih
21 Apr 2024 
