Jakarta (Greeners) – Proses penyusunan dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) masih terus berlangsung. Direktur Jendral Pengendalian Perubahan Iklim Nur Masripatin mengatakan saat ini sedang dalam proses menyepakati besaran kontribusi yang akan diberikan oleh lima sektor yang menjadi fokus aksi penurunan aksi emisi GRK dalam NDC. Kelima sektor tersebut adalah energi, limbah, IPPU, pertanian, dan kehutanan.
“Saat ini kita dalam proses menyepakati untuk seluruh sektor. Secara bilateral seluruh sektor kunci sudah berjalan dan hari ini kita menargetkan untuk memfinalkan angka yang keluar dari sektor energi,” ujarnya kepada Greeners di Jakarta, Rabu (31/08).
Setelah melakukan final angka pada sektor energi, lanjutnya, pemerintah akan kembali melihat dan menghitung secara keseluruhan sektor seperti lahan, termasuk juga kehutanan, industri, limbah dan juga pertanian secara terpisah.
BACA JUGA: Jangan Ada Ego Sektoral Dalam Penyusunan Dokumen NDC
Dalam penghitungannya nanti, ia tidak menampik akan adanya perubahan angka dari jumlah kontribusi yang akan diberikan oleh tiap sektor. Pasalnya, jika ada satu sektor saja yang angkanya berubah, maka sektor lain pun akan turut berubah untuk menyesuaikan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen tanpa bantuan asing dan 41 persen dengan bantuan asing dari business as usual. “Kita akan segera finalkan,” ujarnya.
Terkait finaslisasi draf dokumen NDC, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Farida Zed menyatakan masih harus dilakukan beberapa kali pertemuan bersama dengan pihak-pihak sektor hingga akhirnya dokumen NDC bisa difinalkan.
“Iya, kita diminta untuk menaikkan angkanya. Jumlah baurannya sendiri sedang kita hitung karena terkait energi ini kita tidak bisa hitung sendiri. Harus dengan pihak lain. Ini kan terkait juga dengan investasi,” jelasnya.
BACA JUGA: Komitmen Kesepakatan Paris, Indonesia Susun Dokumen NDC
Mengenai kemungkinan adanya perubahan angka kontribusi dari sektor energi, Farida mengatakan akan memberikan angka tambahan untuk bisa berkontribusi dari sektor energi. Nantinya, sektor energi dan kehutanan akan menjadi komponen paling utama sebagai kontributor yang akan memberikan kontribusi untuk menurunkan emisi.
“Ini bisa terjadi karena memang kami (sektor energi dan kehutanan) adalah penyumbang emisi paling besar hingga saat ini,” ujarnya.
Penulis: Danny Kosasih