Jakarta (Greeners) – Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bersiap memberikan dana hibah senilai 250 juta dolar atau setara dengan 3,5 triliun rupiah untuk berbagai program yang mendukung perlindungan lingkungan hidup dan ketahanan bencana di Indonesia selama lima tahun ke depan. USAID akan bermitra dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengawasi pelaksanaan dana hibah tersebut.
Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake menyatakan, nantinya kementerian terkait termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan bersama-sama merancang berbagai program baru dan memberikan arahan untuk pencapaiannya.
“Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan paling serius dan mendesak yang dihadapi kita semua saat ini. Sebagai pejabat pemerintah, warga negara, orang tua, kita semua mempunyai alasan untuk mengatasi tantangan ini dan mengambil tindakan untuk mengurangi bahaya meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi dan dampak negatifnya terhadap kehidupan kita,“ kata Blake saat melakukan peluncuran portofolio dana hibah di Jakarta seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, Jakarta, Jumat (18/12).
Portofolio yang diluncurkan pada acara tersebut meliputi berbagai program di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (mendapat dana sekitar 70 juta dolar AS), manajemen kelautan dan perikanan (sekitar 40 juta dolar AS), pelayanan air dan sanitasi (40 juta dolar AS), energi bersih (sekitar 20 juta dolar), serta adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana (sekitar 19,3 juta dolar AS).
Di samping itu, target pendanaan USAID ini menyasar tujuan tingkat tinggi yang ingin dicapai melalui kemitraan, termasuk 8,4 juta hektare hutan yang dikelola dengan cara yang lebih baik dan 6 juta hektare ekosistem laut dikelola untuk mendukung perikanan berkelanjutan.
USAID juga telah berkontribusi sebesar 5 juta dolar ke Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) untuk mendukung kegiatan strategis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Program USAID untuk Indonesia ini sendiri, lanjut Blake, termasuk program hibah terbesar dibandingkan semua program lingkungan yang didukung oleh USAID di dunia. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan penting secara global.
Basah Hernowo, Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas, menyatakan, kerjasama internasional ini sangat penting untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengelola sumber daya alam yang kaya dan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Khususnya pasca keputusan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perubahan Iklim di Paris.
“Kedua negara sama-sama percaya bahwa sangatlah penting untuk segera menangani masalah-masalah lingkungan, terutama yang berhubungan langsung dengan isu-isu ekonomi dan sosial. Kami percaya bahwa kemitraan ini akan membawa keberhasilan,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih