Jakarta (Greeners) – Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) memaparkan bahwa hingga Agustus 2014 terdapat kurang lebih 34,4 juta jiwa masyarakat Indonesia yang masih tinggal di kawasan kumuh.
Dirjen Cipta Karya, Kemen PU, Imam S Ernawi, mengungkapkan bahwa hasil identifikasi yang dilakukan oleh Dirjen Cipta Karya pada tahun 2014 di Indonesia dengan sebaran area seluas 34.374 Ha, terdapat 3.201 kawasan kumuh yang dihuni oleh 34,4 juta jiwa.
“Kawasan inilah yang akan menjadi fokus Kementerian Pekerjaan Umum dalam menangani kawasan kumuh hingga tahun 2019,” terang Imam, Jakarta, Selasa (07/10).
Imam juga mengakui kalau dalam pembangunan permukiman dan perkotaan di Indonesia saat ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang seperti bonus demografi, perubahan iklim dan sistem desentralisasi.
Namun untungnya, terang Imam, bonus demografi ini menunjukan proporsi penduduk produktif yang lebih besar di beberapa kota. Hal ini memunculkan peluang dengan kreasi dan inovasi teknis tepat guna dari kelompok muda, termasuk terciptanya program kreatif dalam pembangunan permukiman perkotaan.
“Kami optimis kawasan kumuh di Indonesia tahun 2019 sudah hilang, karena hampir semua pihak memiliki tekad yang sama dalam mengurangi kawasan kumuh,” ujar Imam, Jakarta, Selasa (07/10).
Selain itu, tambahnya, progres yang telah dicapai oleh Kemen PU hingga tahun 2014 ini sendiri adalah tersedianya akses aman air minum di Indonesia tahun 2014 akan mencapai hingga 70% dan akses sanitasi 65%.
“Nantinya di kawasan kumuh akan dibangun prasarana dan sarana dasar air minum dan sanitasi untuk menambah akses air minum menjadi 100% dan akses sanitasi layak 100%, sehingga mengurangi kawasan kumuh hingga 0% di tahun 2019,” jelas Imam.
(G09)