Minimnya ruang terbuka hijau (RTH) yang dimiliki Kota Jakarta, membuat Pemprov DKI Jakarta berencana menambah luasan RTH di ibu kota. Ditargetkan pada tahun 2017, Kota Jakarta sudah memiliki RTH seluas 11 persen dari total luas wilayah DKI Jakarta yang mencapai 650 kilometer persegi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017, salah satu misinya adalah menjamin ketersedian hunian dan ruang publik yang layak serta terjangka warga kota.
Dari misi tersebut, didalamnya terdapat langkah untuk meningkatkan luasan dan kualitas RTH publik dan privat di Jakarta. Direncanakan luas RTH akan berada diatas 11 persen di tahun 2017 dari awalnya yang masih mencapai 9,9 persen.
Lalu jumlah taman yang digunakan sebagai taman kreativitas publik juga harus bertambah dari 10 menjadi 50 taman interaktif.
“Ini kita lakukan agar Kota Jakarta menjadi kota yang lebih manusiawi, lebih hijau, lebih sehat dan lebih indah,” kata Joko Widodo usai Rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI 2013-2017 di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa (5/2).
Untuk merealisasikan target tersebut, ada tiga program yang telah dimasukkan dalam RPJMD DKI 2013-2017. Yaitu program pengembangan RTH oleh masyarakat, program pengembangan hutan kota privat dan program penyediaan lahan RTH pertamanan dan pemakaman.
Untuk program pengembangan RTH oleh masyarakat, paparnya, Pemprov DKI akan menambahan RTH publik dengan penyediaan dan pembelian lahan batu melalui pembebasan lahan. Hal ini dilakukan dengan penggalangan peran swasta dalam penyediaan RTH Publik.
“Sudah saatnya, pihak swasta diajak untuk terlibat dalam pembangunan Jakarta. Mereka telah menikmati menjalankan usahanya di ibu kota, maka mereka harus peduli untuk menghijaukan Jakarta,” ujarnya.
Lalu, dalam program pengembangan hutan kota privat, Jokowi merencanakan akan melakukan pengembangan RTH privat di kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa serta kawasan industry pergudangan. Melalui penerapan regulasi untuk penambahan RTH privat pada kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa, industri dan perdagangan.
Kemudian dalam program penyediaan lahan RTH pertamanan dan pemakaman, lanjutnya, pihaknya akan membangun taman-taman interaktif, hutan kota, taman pemakaman di seluruh wilayah. “Melalui pembangunan atau pengembangan taman-taman kota sebagai ruang publik yang dapat dijadikan sarana penyaluran kreatifitas masyarakat,” tuturnya.
Dalam waktu dekat ini, Pemprov DKI merencanakan membangun tiga RTH dengan lahan yang cukup besar. RTH tersebut adalah Waduk Riario seluas 15 hektar, Taman BMW yang akan dijadikan stadion sepakbola bertaraf internasional plus RTH seluas 30 hektar dan Kawasan Pesanggrahan dengan luas delapan hektar.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan keberadaan RTH dapat meminimalisir polusi udara dan tetap menjaga udara di Jakarta menjadi bersih. Dia mendukung program Gubernur DKI mewujudkan Jakarta memiliki 30 persen ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau bisa mencegah polusi sekaligus menjadikan Jakarta hutan kota.
“Lebih bagus bertambah hingga mencapai target 30 persen. Selain itu, kita bisa lakukan penghijauan di RTH dengan mengganti pagar tembok dengan pagar tanaman hias. Jadi tidak hanya hijau, tetapi indah dipandang,” kata Zulkifli. (G06)