Pasuruan (Greeners) – Puluhan petugas gabungan dikerahkan untuk melakukan evakuasi tiga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tersambar petir di kawasan Lembah Kijang, Gunung Arjuno, Jawa Timur. Proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu lama karena medan yang sulit.
“Petugas sudah berangkat tadi malam dan sekarang sudah menemukan lokasi tiga mahasiswa yang tersambar petir. Petugas sudah berhasil mengevakuasi korban dan saat ini sudah mulai perjalanan ke Pos Tretes, Prigen,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, Rabu (14/12/2016).
BACA JUGA: Pendaki Gunung Arjuno dari Unesa Tewas Tersambar Petir
Bakti mengatakan bahwa evakuasi akan melibatkan sekitar 20 petugas gabungan. Mereka dari unsur BPBD Kabupaten Pasuruan, Basarnas, petugas dari Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo serta sejumlah masyarakat. Menurut Bakti, perjalanan menuruni gunung umumnya membutuhkan waktu sekitar delapan jam.
“Kemungkinan sampai ke Pos Tretes menjelang Magrib. Perjalanan ke bawah kurang lebih 8 jam, kalau bawa korban bisa lebih lama lagi,” jelas Bakti.
Koordinator pendakian Tahura, Agus Budi Utomo menyatakan bahwa saat ini pengelola Tahura Raden Soerjo menutup jalur pendakian Arjuna-Ringgit-Welirang untuk memudahkan evakuasi.
“Penutupan pendakian akan diberlakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan untuk memberi ruang dan kemudahan bagi tim evakuasi. Kita fokus ke korban dulu agar pergerakan tim evakuasi juga lebih terkonsentrasi,” terang Agus.
BACA JUGA: Patahan Kendeng Aktif, Daerah Probolinggo Rawan Gempa dan Tsunami Kecil
Bintara Ferdiansyah (20) mahasiswa Universitas Negeri Surabaya asal Bojonegoro, Jawa Timur dan dua pendaki lain yang mengenakan kaos bertuliskan ‘Kop Surat’ terkena sambaran petir saat kondisi cuaca hujan mengguyur puncak Arjuno pada Selasa (13/12) siang. Bintara dilaporkan meninggal dunia sedangkan dua lainnya mengalami luka parah.
Penulis: MA/G12