Jakarta (Greeners) – Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyatakan bahwa pada 10 hari pertama Ramadhan, telah terjadi peningkatan volume sampah sebesar 10 persen dengan jumlah rata-rata tumpukan sampah per hari mencapai 6900 ton.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji kepada Greeners mengatakan, peningkatan volume sampah tersebut didominasi oleh sampah organik. Hal ini terjadi lantaran maraknya kegiatan buka puasa bersama yang dilakukan pada saat bulan Ramadahan. Menurutnya, makanan yang dikonsumsi saat berbuka biasanya sedikit, sehingga banyak makanan yang terbuang.
“Iya, sepuluh hari pertama Ramadhan itu peningkatan sampah organik cukup signifikan yaitu hingga 10 persen atau hitungan rata-rata sampah perharinya sebanyak 6900 ton,” kata Isnawa, Jakarta, Rabu (29/06).
BACA JUGA: Intermediate Treatment Facility Mendesak Diterapkan di Jakarta
Isnawa menyatakan, sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat telah meminta warga dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta bekerjasama untuk mengantisipasi penumpukan sampah selama bulan Ramadhan sampai hari raya Idul Fitri.
Kerja sama antara warga dan Dinas Kebersihan dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Qlue. Warga yang melihat tumpukan sampah baik di lingkungan maupun di pinggir jalan, langsung memfoto dan dikirim ke Qlue.
BACA JUGA: Aplikasi Jakarta Smart City Sudah Bisa Diunduh di Apple Store
“Dengan kerjasama ini, diharapkan Dinas Kebersihan mampu menindaklanjuti foto yang dikirim itu,” katanya. Djarot sendiri memprediksi penambahan sampah akan meningkat sekitar 20-30 persen.
Penulis: Danny Kosasih