Jakarta (Greeners) – Yosi Project Pop mengajak anak muda untuk meningkatkan nasionalisme lewat literasi digital. Menurut penyayi sekaligus pembawa acara tersebut, literasi digital dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan oleh setiap individu. Selain itu, teknologi juga bisa menjadi alat bantu produktivitas dalam kehidupan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, dan aktivitas lainnya.
“Literasi digital berhubungan dengan pilar bernama digital culture. Kenapa? Karena memang nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme itu sudah mulai luntur, apalagi secara digital,” kata Yosi dalam acara Festival Literasi Digital 2023, Minggu (10/9).
BACA JUGA: LSM Platform Pelajari Perubahan Iklim Lewat Ponsel
Yosi mengatakan, hal yang perlu mendapat perhatian adalah etika digital. Itu meliputi menyesuaikan diri, berpikir rasional, dan mengutamakan kebudayaan digital untuk membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital. Yosi juga menyoroti perihal keamanan digital sendiri. Ia berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi.
“Dengan penerapan pilar digital culture, masyarakat khususnya generasi muda dapat memanfaatkan teknologi informasi yang produktif, aman, beretika, serta berbudaya,” kata Yosi.
Nasionalisme Perlu Dikembangkan di Era Digital
Sekdis Kominfo Kota Bogor, Oki Tri Fasiasta mengatakan nasionalisme merupakan sebuah sikap yang harus dikembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di era digital saat ini.
“Semua yang serba digital itu bisa mempengaruhi bagaimana rasa nasionalisme kita,” ucap Oki Tri Fasiasta.
Melalui teknologi digital, sambung Oki, semua orang bisa memperoleh informasi dengan mudah. Menurut Oki, setiap orang mulai dari jenjang pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi berhak untuk memperoleh informasi.
“Yang terpenting adalah pastikan bahwa dalam proses pendidikan, siapa pun mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, mahasiswa, post mahasiswa itu mendapat informasi yang cukup. Informasi yang cukup tentang perjuangan sejarah bangsa kita,” sambungnya.
Pentingnya Bijak dalam Bermedia Sosial
Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan sosial media merupakan sarana yang sangat penting dalam berkomunikasi di era digital ini. Apalagi, saat ini sudah memasuki masa politik yang penuh dinamika. Bima lantas mengajak masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Menurutnya, dari total jumlah penduduk di Kota Bogor sebanyak 1,1 juta jiwa, 90 persen memiliki smartphone.
“Dari survei, hasilnya yang punya smartphone itu 90 persen, dari 90 persen itu yang punya medsos itu 85 persen,” sebut Bima.
BACA JUGA: eRecycle Pengepul Sampah Berbasis Aplikasi Daring
Berdasarkan data tersebut, lanjutnya, sebanyak 96 persen masyarakat menggunakan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi. Selain itu, masyarakat juga menggunakan berbagai media sosial dan 60 persennya mengambil keputusan dari media sosial.
“Artinya, medsos itu penting, literasi itu penting. Jadi, hidup kita sangat berpengaruh di media sosial. Jejak digital ada di dunia nyata maupun di dunia maya,” katanya.
Ajak Generasi Muda Melek Literasi Digital
Sebagai informasi, Festival Literasi Digital 2023 merupakan kegiatan Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Acara tersebut bertujuan untuk membangun semangat kesadaran, khususnya bagi kalangan generasi muda agar dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan cinta, persatuan, dan nilai-nilai positif untuk Indonesia.
Festival Literasi Digital 2023 menghadirkan serangkaian kegiatan hiburan dan aktivitas dari komunitas yang mendapatkan sambutan antusias dari pengunjung. Mereka mengikuti serangkaian kegiatan dengan duduk bersantai. Tidak hanya mendengarkan talkshow inspiratif tentang literasi digital, mereka juga menikmati aktivitas komunitas serta menyaksikan konser musik spektakuler dari berbagai musisi ternama seperti Project Pop, Ebiet G. Ade, Feby Putri, dan RAN.
Penulis: Maula Sulthoni
Editor: Indiana Malia