Jakarta (Greeners) – Waterbom Bali telah berkomitmen menjadi industri pariwisata berkelanjutan sejak tahun 2016. Mereka wujudkan komitmen itu lewat program Karmic Returns. Saat ini, mereka juga berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2033.
Sejak awal berdiri, Waterbom telah memberikan penekanan yang kuat pada tanggung jawab lingkungan. Mereka terus mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan dan membangun budaya tim yang sejalan dengan filosofi Bali, Tri Hita Karana.
Komitmen itu mereka tunjukkan lewat beberapa aksi nyata. Misalnya, melakukan manajemen sampah yang komprehensif, konservasi air, hingga menggunakan energi terbarukan panel surya.
Seluruh inisiatif tersebut mereka lakukan untuk menjadikan Waterbom Bali sebagai perusahaan wisata air paling ramah lingkungan di dunia. Melalui program berkelanjutan yang telah dijalankan sebelumnya, Waterbom telah menetapkan target net zero pada tahun 2050 yang telah didukung oleh Science Based Targets Initiative (SBTi).
Pada tahun 2023, Waterbom berhasil mencapai tingkat daur ulang sebesar 93,3% dan berhasil mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi hanya 6,7%.
BACA JUGA: Kadin Indonesia Luncurkan Kalkulator Emisi Gas Rumah Kaca
Area Oasis Gardens yang baru mereka buka tahun lalu juga telah mengintegrasikan rencana desain lingkungan yang berkelanjutan. Hal tersebut akan diterapkan pada berbagai aspek, termasuk sumber material, metode konstruksi, dan elemen desain.
Selain itu, Waterbom juga mendukung peralihan armada transportasi staf menjadi kendaraan listrik dengan tingkat adopsi sebesar 14% pada saat ini. CEO Waterbom, Sayan Gulino menyatakan pihaknya akan terus meningkatkan ambisi dan target dalam mendukung net zero pada tahun 2033.
“Waterbom bertujuan menjadi bisnis pariwisata pertama di Asia dan taman bermain air pertama di dunia yang mencapai net zero pada tahun 2033. Sumber energi kami akan sepenuhnya dari energi terbarukan. Bisnis kami juga akan menghilangkan lebih banyak karbon dari atmosfer daripada yang kami hasilkan,” ujar Sayan lewat ketarangan tertulisnya.
Waterbom Bali Bakal Kurangi 90% Emisi GRK
Sementara itu, untuk mencapai net zero pada tahun 2033 Waterbom berkomitmen untuk mengurangi 90% emisi gas rumah kaca (GRK). Komitmen itu mereka lakukan dengan meningkatkan efisiensi pompa air. Kemudian, menggunakan pemanas air hemat energi, kompor listrik, dan peralatan kantor yang lebih berkelanjutan. Waterbom Bali juga telah meningkatkan produksi energi terbarukan, serta pembelian kredit pengurangan karbon yang kredibel.
Sejak 2016, Waterbom Bali pun telah bekerja sama dengan konsultan lingkungan Eco-Mantra untuk mencapai tujuan berkelanjutan mereka.
“Dengan kolaborasi erat bersama CEO dan pemilik generasi kedua, Sayan Gulino, kami telah merumuskan rencana ambisius untuk menjadikan Waterbom Bali net zero pada tahun 2033,” ungkap CTO Eco-Mantra, Maitri Fischer.
Menurut Maitri, perjalanan Waterbom Bali menuju net zero merupakan contoh tindakan bisnis yang bertanggung jawab terhadap iklim serta menjadi pemimpin dalam industri pariwisata.
BACA JUGA: Pemerintah Mulai Merinci Implementasi NDC Indonesia
Tahun ini, Waterbom akan memperluas program edutainment Seed of Thought, workshop yang mereka adakan di taman untuk memberikan informasi tentang tanggung jawab lingkungan. Sehingga, hal tersebut dapat menjangkau kelompok selain anak-anak dan mahasiswa.
Waterbom juga sedang merencanakan serangkaian diskusi dan workshop untuk membahas solusi efektif untuk isu lingkungan Pulau Bali. Di samping itu, Sayan menegaskan bahwa dengan semakin meningkatnya suhu, cuaca ekstrem, dan mencairnya es kutub, kebutuhan untuk beralih ke masa depan yang rendah karbon lebih mendesak daripada sebelumnya.
“Dunia harus mencapai net zero tidak lebih lambat dari tahun 2050, dan karena bisnis mempunyai peran penting, Waterbom tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi tujuan lingkungan bersama,” ungkap Sayan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia