Jakarta (Greeners) – Kelompok suporter sepak bola Ibu Kota Jakarta (Persija Jakarta), The Jakmania tunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan memungut sampah di stadion usai pertandingan. Bahkan kegiatan “Jakmania Bersih-bersih Stadion” ini akan menjadi rutinitas di setiap laga pertandingan Persija Jakarta.
Langkah awal pencanangan gerakan lingkungan dan sosial dimulai saat pembentukan kepengurusan baru melalui musyawarah besar Jakmania Mei 2023.
Aksi pungut sampah, salah satu yang kini terwujud dan berhasil. Sejauh ini, ada tiga aksi Jakmania Bersih-bersih Stadion dalam tiga laga Persija Jakarta bersama lawan yang berbeda. Ketua Jakmania yang terinspirasi dari suporter Jepang pun terus mendorong pengurus menerapkan aksi terpuji tersebut di setiap pertandingan.
Pada 3 Juli 2023, operasi pengumpulan sampah menjadi momen pertama Jakmania. Aksi tersebut mereka lakukan usai laga pertandingan antara Persija Jakarta dan PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Kepala Bidang Sosial Masyarakat (Sosmas) The Jakmania, Ghazi Luthfi mengatakan, Jakmania selalu menganggap Stadion GBK dan Patriot Candrabhaga adalah rumah bagi mereka. Menurut Ghazi selaku komandan di bidang Sosmas, sudah sepatutnya gerakan ini mereka lanjutkan di setiap pertandingan.
“Jakmania menganggap bahwa GBK dan Patriot rumah kita dan ini sudah megah besar, keren. Nah masa enggak kita jaga sih kebersihannya, kalau kotor jadi sia-sia,” kata Ghazi kepada Greeners baru-baru ini.
Sebanyak 30 suporter Jakmania terlibat mengkoordinir operasi pungut sampah saat itu. Usai pertandingan, mereka sukarela membantu mengumpulkan sampah. Langkah tersebut pun telah membantu tim kebersihan stadion.
Kekompakan Jakmania Adalah Kunci
Berdiri tahun 1997, kelompok suporter sepak bola telah terbentuk koordinator wilayah (korwil) di setiap daerah tidak hanya Jakarta untuk memudahkan koordinasi. Gerakan ini tidak hanya membantu membersihkan sampah, tetapi dapat mempererat solidaritas antar korwil.
“Awalnya kita bentuk volunteer karena Jakmania terbagi menjadi beberapa korwil. Nah dari masing-masing itu kita ajak jadi volunteer, kita kasih trashbag dan kita arahkan untuk bersihkan sampahnya bareng-bareng di tribun stadion,” kata Ghazi.
Kompaknya, pemandu yel-yel suporter atau “capo” juga ikut terlibat mengajak suporter untuk mengumpulkan sampah. Menurut Ghazi, suporter akan diajak mengumpulkan sampah setelah sang capo memimpin nyanyian himne Persija. Kekompakan seperti ini bisa membangun antusiasme suporter mengumpulkan sampah.
Rutin Lakukan Aksi Sosial
Ghazi menambahkan, saat ini banyak orang yang memberikan stigma “rusuh” terhadap suporter bola. Padahal, di sisi lain, suporter bola seperti Jakmania juga memiliki nilai positif di bidang sosial kemasyarakatan.
“Selama ini yang kita sama-sama tahu dari suporter bola itu hanya soal keributan. Padahal tidak loh, ada sisi lainnya, kita juga bagian masyarakat yang sayang sama kota dan ingin berkontribusi,” ungkap Ghazi.
Sejauh ini, mereka bukan hanya sekumpulan suporter yang lantang bernyanyi di stadion untuk mendukung Persija. Misalnya, selama Covid-19, mereka telah melakukan banyak kegiatan sosial seperti membagikan alat pelindung diri (APD), masker, dan mengumpulkan donasi bagi warga terdampak Covid-19.
Aksi lainnya, saat bulan Ramadan, mereka membagikan Al-Qur’an. Rencananya, kegiatan sosial dan juga lingkungan pun akan dilanjutkan dengan menggandeng banyak pihak.
Harapannya, dengan menjalani program di bidang sosial masyarakat hingga lingkungan, kelompok ini bisa membawa manfaat positif dan membantu membangun kota yang lebih baik.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : RIK