The Antheia Project Memupuk Kesadaran Lingkungan kepada Mahasiswa

Reading time: 2 menit
Edukasi lingkungan dalam 'Festival Empowering Society' di Kampus Bina Nusantara (Binus). Foto: The Antheia Project.
Edukasi lingkungan dalam 'Festival Empowering Society' di Kampus Bina Nusantara (Binus). Foto: The Antheia Project.

Jakarta (Greeners) – The Antheia Project memberikan edukasi lingkungan kepada mahasiswa dalam ‘Festival Empowering Society’ di Kampus Bina Nusantara (Binus), Senayan. Antheia merupakan sebuah organisasi lingkungan yang fokus pada pengelolaan sampah, restorasi lingkungan, edukasi, serta berkontribusi pada pencapaian SDGs.

Melalui program-program edukasi dan kampanye #SayNoToStyrofoam, Antheia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan serta mendorong konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Mereka juga turut melindungi alam untuk menciptakan bumi yang lebih hijau dan bersih bagi generasi mendatang.

Dalam acara Festival Empowering Society, Antheia menyampaikan pesan penting mengenai aksi nyata, kolaborasi, Sustainable Development Goals (SDGs), dan gaya hidup ramah lingkungan kepada para mahasiswa.

Edukasi tersebut merupakan pondasi penting untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Dengan edukasi, anak-anak muda dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman untuk mengatasi masalah lingkungan.

BACA JUGA: Wibu4Planet: Pecinta Pop Jepang yang Beraksi untuk Lawan Krisis Iklim

Dengan adanya kesadaran dan pemahaman tentang kondisi lingkungan, mereka dapat melakukan tindakan untuk menghindari dan memitigasi dampak terhadap lingkungan. Tindakan itu dapat mereka lakukan dengan sederhana. Misalnya, memilah sampah di rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, atau mengirimkan sampah terpilah kepada organisasi pengelola sampah untuk didaur ulang. Langkah-langkah tersebut tentunya dapat membantu melestarikan alam dan mendorong perubahan perilaku yang berkelanjutan.

Co-founder & CEO of The Antheia Project, Ruhani Nitiyudo mengungkapkan bahwa edukasi adalah kunci utama untuk berkontribusi kepada aksi lingkungan. Semua individu berperan penting dalam menciptakan perubahan dan tentunya semua individu adalah agen perubahan.

“Edukasi akan mempermudah kontribusi kita kepada aksi ramah lingkungan dan sustainability dalam kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, acara seperti hari ini sangat bermanfaat. Bahkan, diperlukan untuk menciptakan solusi lingkungan bersama-sama,” kata Ruhani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8).

Edukasi lingkungan dalam 'Festival Empowering Society' di Kampus Bina Nusantara (Binus). Foto: The Antheia Project.

Edukasi lingkungan dalam ‘Festival Empowering Society’ di Kampus Bina Nusantara (Binus). Foto: The Antheia Project.

Antheia Project Ajak Mahasiswa Lakukan Aksi Lingkungan

Selama acara, Antheia tidak hanya memperkenalkan program mereka. Mereka juga memberikan edukasi tentang cara berkontribusi pada perubahan. Selain itu, mereka mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam aksi lingkungan secara nyata bersama The Antheia Project dan The Antheia Label.

The Antheia Project mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bekerja sama. Hal itu mereka tunjukkan dalam beberapa program seperti Beach Clean Up, Educational Camp Road Show to Campus, dan kampanye #SayNoToStyrofoam. Komunitas tersebut percaya bahwa kolaborasi dan kemitraan adalah kunci untuk mencapai tujuan berkelanjutan.

BACA JUGA: Altereco Gerakkan Aksi Pelestarian Lingkungan di Pulau Lombok

“Kami sangat senang melihat antusiasme mahasiswa baru BINUS Senayan terhadap isu lingkungan. Ide dan solusi dari mahasiswa sangat inovatif, kreatif dan out of the box,” ujar Brand Ambassador The Antheia Project, Jennifer Collard.

Dengan visi di mana manusia dan alam dapat hidup berdampingan, The Antheia Project berkomitmen untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung keberlanjutan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top