Jakarta (Greeners) – Aktivitas pendakian di beberapa gunung masih banyak menyisakan sampah. Mengantisipasi hal tersebut, Pengelola Taman Nasional Gunung Merbabu memperketat aturan pemeriksaan tas pendaki sebelum mendaki. Hal ini bertujuan agar terwujud pendakian bebas sampah.
Peraturan ini mereka terapkan sejak tahun 2018. Namun, belum lama aturan diperketat lagi untuk mencapai zero waste pada aktivitas pendakian di Gunung Merbabu, Jawa Tengah.
Pendaki yang ingin mendaki Gunung Merbabu wajib mengikuti aturan tersebut. Petugas akan membongkar serta menyita barang terlarang dan berpotensi mencemari lingkungan yang pendaki bawa. Barang terlarang tersebut meliputi tisu basah, speaker, obat-obatan terlarang, miras, senjata tajam, dan deterjen.
Kemudian, setelah pendaki selesai mendaki, mereka wajib membawa sampahnya masing-masing. Tim pengelola juga akan mengecek ulang sampah tersebut dengan menyesuaikan daftar potensi sampah yang sudah ditulis sebelum pendakian.
Analis Data Taman Nasional Gunung Merbabu, Ayu Kurnia mengatakan, sejak aturan pemeriksaan barang bawaan mereka terapkan telah berdampak pada pengurangan sampah di jalur pendakian Gunung Merbabu.
“Jumlah pendaki yang meninggalkan sampah di gunung berkurang drastis,” ungkap Ayu kepada Greeners baru-baru ini.
Dari pantauannya, sampah yang masih banyak pengelola temukan di Gunung Merbabu yaitu jenis sampah kemasan makanan, kaleng, botol, dan puntung rokok. Pihak pengelola akan berikan sanksi kepada para pendaki yang tidak membawa sampahnya usai mendaki. Sanksinya, pendaki harus memberikan trashbag kepada pengelola.
Aturan Pendakian Bebas Sampah
Pegiat Zero Waste Adventure, Siska Nirmala berpendapat pengelola gunung sudah seharusnya menerapkan peraturan pendakian bebas sampah.
“Peraturan seperti ini harus disambut dengan baik, sebab ini juga diterapkan karena pengelola sudah merasa jengah banyaknya sampah. Cara menanggulanginya bukan sekadar aksi bersih tapi langkah represif, salah satunya dari awal pendakian barang perlu dicek,” ungkap Siska.
Gunung Merbabu bukanlah gunung pertama yang menerapkan aturan tersebut. Tetapi taman nasional pegunungan lainnya telah menerapkan aturan serupa.
Gunung Kembang Wonosobo, Jawa Tengah merupakan salah satu gunung yang sudah menerapkan peraturan ini jauh lebih ketat. Perbekalan yang pendaki miliki seperti makanan kemasan wajib dipindahkan ke wadah guna ulang yang pengelola sediakan.
Potensi Sampah Perbekalan
Hampir 90 % sampah masih yang banyak ditemukan di gunung yaitu dari perbekalan seperti kemasan makanan, botol mineral, dan gas kaleng sekali pakai. Peralatan yang pendaki gunakan juga berpotensi menghasilkan sampah, misalnya tali rapia dan jas hujan plastik sekali pakai.
“Dalam konteks kegiatan naik gunung mayoritas sampah yang dihasilkan itu berasal dari perbekalan 90 %. Kalau mau minimalisir sampah saat naik gunung jadi perbekalannya harus di-manage,” kata Siska.
Pendaki pun menyambut baik terhadap peraturan ini. Sebab, sebagian dari mereka merasa terganggu dengan sampah yang muncul dari pendaki yang tidak bertanggung jawab.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin