Jakarta (Greeners) – Berkebun sekaligus bermain dan berkumpul untuk saling mengakrabkan diri antar masyarakat dan komunitas yang peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup tentunya menjadi hal yang menyenangkan. Selain mengikat tali silaturahmi, masyarakat yang terlibat pun akan mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang tentunya akan sangat bermanfaat dari banyak sisi.
Setidaknya begitulah yang ingin disampaikan oleh komunitas Bekasi Berkebun melalui kegiatan “Tanam Ria” yang diadakan di rumah dinas Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu. Koordinator Bekasi Berkebun yang juga sekaligus penanggung jawab kegiatan “Tanam Ria”, Winartania Massie, mengungkapkan bahwa kegiatan “Tanam Ria” merupakan langkah percontohan bagi masyarakat luas tentang bagaimana cara berkebun dan memanfaatkan lahan yang ada agar menjadi lahan yang lebih bermanfaat.
“Kegiatan ‘Tanam Ria’ ini diadakan sebagai percontohan bagi masyarakat dalam pemanfaatan lahan. Sebelumnya juga kami melakukan beberapa pelatihan dan edukasi terhadap masyarakat yang melibatkan beberapa komunitas,” jelas perempuan yang biasa disapa Wina ini saat melakukan penanaman perdana di rumah dinas Wakil Walikota Bekasi, Jakasampurna, Bekasi Selatan, Sabtu (29/11).
Wina menerangkan, keterlibatan beberapa komunitas yang dimaksud diantaranya seperti pembuatan pupuk kompos yang diberikan oleh Rumah Sopan, dan sesi berbagi pengalaman tentang benih dari orang yang telah lama berkecimpung dalam pertanian organik. Selain itu, ada pula kegiatan edukasi tentang bagaimana cara pemilihan dan pengolahan sampah rumah tangga yang baik dari komunitas waste4change.
Meski begitu, Wina menyayangkan minimnya minat dan ketertarikan masyarakat, khususnya di Kota Bekasi, akan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Padahal, menurutnya, dukungan dari Pemerintah Kota Bekasi telah terlihat jelas. Namun, entah kenapa, setiap kali melakukan kegiatan yang berhubungan lingkungan hidup selalu minim peminat.
“Padahal Bekasi ini memiliki banyak komunitas, tapi enggak tahu kenapa semuanya seperti berjalan sendiri-sendiri. Padahal kita bisa saling support antar komunitas setiap kali ingin melakukan acara. Pemerintah kota bahkan sudah membukakan jalan,” ungkap Wina.
Senada dengan Wina, Staf Humas Wakil Walikota Bekasi, Adi Samsuito pun merasa bahwa keterlibatan berbagai komunitas yang ada di Kota Bekasi memiliki pengaruh yang besar bagi perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan. Hanya saja, menurutnya, mungkin beberapa komunitas tersebut masih perlu meningkatkan intensitas komunikasi, sehingga Pemerintah Kota Bekasi memfasilitasi beberapa kegiatan komunitas agar mampu meningkatkan intensitas komunikasi yang kurang tersebut.
“Coba dibayangkan, misalnya komunitas Bekasi Berkebun ini punya cabang di kelurahan, lalu di kecamatan atau bahkan sampai tingkat RT dan RW, tentunya akan sangat luar biasa pengaruhnya terhadap masyarakat,” pungkas Adi.
(G09)