Bandung (Greeners) – Pertumbuhan penduduk di Kota Bandung, berbanding lurus dengan pembangunan kota yang membuat ruang terbuka hijau di kota Kembang semakin sempit. Melihat kondisi tersebut, Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung (Diskamtam) mengadakan pelatihan pembuatan vertical garden atau taman vertikal, sebagai solusi dari permasalahan ruang terbuka hijau di lahan yang terbatas. Acara ini dilangsungkan di Hotel Galeri Cimbuleuit, Bandung, Kamis (10/9).
“Salah satu solusi terbaik dalam menyikapi permasalahan ruang terbuka hijau di wilayah yang padat penduduk, ialah dengan membuat vertical garden, sehingga di kawasan pemukiman yang padat penduduk, mereka bisa menikmati indahnya ruang terbuka hijau,” ujar Riela Fiqrina selaku Kasi Penataan Ruang Terbuka Hijau Diskamtam Kota Bandung.
Selain itu, menurut Riela, fungsi ekologis dan fungsi estetika yang dimiliki taman vertikal menjadi alasan lain taman seperti ini menjadi pilihan bijak untuk menyikapi permasalahan ruang terbuka hijau di pemukiman padat penduduk di kota Bandung.
Acara yang digagas oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung yang bekerja sama dengan komunitas Hejo Bandung (KOJO Bandung) ini dihadiri oleh beberapa perwakilan PKK dari beberapa kelurahan serta beberapa komunitas penggiat lingkungan di Kota Bandung.
“Melihat antusias peserta seperti ini, saya optimis masyarakat Kota Bandung masih peduli terhadap lahan terbuka di wilayahnya masing-masing,” imbuhnya.
Ia juga berharap peserta dalam acara pelatihan tersebut bisa menjadi penggerak dan menularkan ilmunya kepada masyarakat sekitar untuk membuat taman vertikal di wilayahnya masing-masing. “Adanya dana dari pemkot Bandung sebesar 100 juta per Rukun Warga mungkin bisa menjadikan itu (pembuatan taman vertikal, red.) salah satu program rutin mereka,” katanya.
Selain pelatihan pembuatan taman vertikal, Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung menyatakan akan menggali terus permasalahan terkait ruang terbuka hijau di kota Bandung dan akan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. “Kita akan terus menggali apa yang sesuai dengan kebutuhan kota Bandung dan cocok diterapkan di kota Bandung,” pungkas Riela.
Penulis: RA/G11