Jakarta (Greeners) – Tahun ini, Synchronize Festival tidak hanya mempertegas posisinya sebagai etalase spektrum musik Indonesia, tetapi kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Festival musik yang akan berlangsung pada 4, 5, dan 6 Oktober di Gambir Expo Kemayoran ini bertekad untuk mengurangi dampak lingkungan dengan menerapkan pengelolaan sampah. Hal itu guna menekan jumlah timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Salah satu inisiatif penting pada pengelolaan sampah tahun ini adalah penggunaan maggot untuk mengolah sisa-sisa makanan. Dalam upaya ini, Synchronize Fest akan berkolaborasi dengan Greeners. Mereka juga akan menampilkan konsep operasi plastik dari Stuffo yang menjadi bagian dari upaya ini.
BACA JUGA: Maggot, Lihat Lebih Dekat Agar Tahu Khasiatnya
“Penggunaan maggot untuk mengolah sampah adalah langkah konkret dalam mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kami juga berencana untuk melakukan upcycling dengan mengubah sisa banner menjadi merchandise,” kata Direktur Festival Synchronize Fest, David Karto pada Press Conference Synchronize Festival 2024 ‘Together Bersama’ di Jakarta, Selasa (27/8).
Berdasarkan laporan pengelolaan sampah dari tahun-tahun sebelumnya, festival ini berhasil mengurangi timbulan sampah sebesar 35% dari tahun 2022 ke 2023. Penggunaan botol plastik kemasan sekali pakai juga mengalami penurunan sebanyak 53%. Pada tahun 2023, Synchronize Fest berhasil menurunkan jumlah sampah residu yang dibuang ke TPA sebanyak 30,58% dibandingkan tahun 2022.
Mengedepankan Kebersamaan dan Ekspresi Budaya
Sejak pertama kali digagas, festival ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dalam merayakan musik Indonesia dan menjadikannya sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Pada tahun ini, Synchronize Fest akan membawa tema ‘Together Bersama’.
David mengungkapkan bahwa tema ‘Together Bersama’ di tahun ini merupakan simbol dari upaya bersama dalam mendukung ekosistem kreatif di Indonesia serta masyarakat dunia.
“Tema besar tahun ini menjadi amplifikasi kita semua untuk saling bergandengan tangan dan mendukung ekosistem kreatif di Indonesia,” ujar David.
BACA JUGA: Lalat Tentara Hitam, Prajurit Bersayap Pengolah Sampah Organik
Melalui semangat kebersamaan, Synchronize Fest merayakan dan menerjemahkan relevansi budaya kreatif dan musik Indonesia hari ini dengan menjadi wadah ekspresi yang dapat melebur sesuai zaman.
Artist dan Repertoire Synchronize Fest, David Tarigan menambahkan bahwa salah satu highlight dari festival tahun ini adalah kehadiran musisi-musisi internasional. Musisi tersebut terkenal mengangkat narasi identitas musik Indonesia melalui karya-karyanya.
“Selain menyajikan 14 pertunjukan spesial, kami menghadirkan beberapa musisi luar negeri. Mereka ialah musisi yang selama ini karya-karyanya terkenal yang kental dengan narasi keindonesiaan. Harapannya, kehadiran mereka bisa membawa sudut pandang yang lebih luas. Khususnya tentang musik Indonesia dan bagaimana pengaruhnya pada komunitas musik global,” kata David.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia