Jakarta (Greeners) – Khatulistiwa Respon Tim punya cara unik mengajak masyarakat bebaskan sungai dari sampah. Sejak awal Juli 2023, mereka menggaet pengunjung Car Free Day (CFD) untuk susur sungai dengan perahu karet sambil pungut dan saring sampah.
Kegiatan susur sungai Ciliwung dan pungut sampah ini mereka mulai setiap hari Minggu dari bantaran sungai di Stasiun BNI City, Sudirman, Jakarta Pusat. Dalam menjalani aksinya, mereka juga menggandeng lembaga, pihak swasta, organisasi, hingga instansi pemerintah.
Sejumlah peserta antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan pada aksi, Minggu (23/7) tercatat sekitar 150 peserta yang ikut membersihkan sungai.
Kepala Divisi 1 Yayasan Khatulistiwa Respon Tim, Ahmad Ramdani yang akrab disapa Ade Kocil mengatakan, inisiasi ini berlangsung selama CFD agar bisa menarik banyak peserta. Harapannya, peserta dapat semakin sadar dalam memahami pentingnya menjaga sungai.
“Sekarang kami sedang fokuskan di hari Minggu atau saat car free day karena peserta banyak yang antusias. Merambah ke perkotaan yang dekat dengan perkantoran di event car free day ini pengunjungnya juga bisa dari mana saja kan,” kata Ramdani kepada Greeners di kegiatan Edukasi Sungai, Minggu (23/7).
Aksi membersihkan sungai ini merupakan salah satu bentuk sarana edukasi. Saat berkeliling sungai, anggota komunitas pun mengenalkan morfologi sungai kepada para peserta. Kemudian, mereka juga memaparkan pentingnya menjaga lingkungan sungai dari polusi dan sampah.
Wadah Edukasi Anak
Kegiatan edukasi sungai setiap minggu ini terbuka lebar untuk siapapun yang ingin bergabung dari berbagai kalangan dan usia. Terutama anak-anak yang sedang belajar mengenal lingkungan.
“Antuasiasme anak-anak ini sangat luar biasa. Dari dua minggu yang lalu juga banyak sekali antusias dari mereka. Kegiatan ini memang kami targetkan untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga sungai sejak usia dini,” ungkap Ramdani.
Menurutnya, berkat antusiasme anak, orang tua pun menjadi terdorong untuk ikut membersihkan sungai.
Salah satu peserta kegiatan ini, Nursiah Widia Ningsih menilai, kegiatan ini menjadi edukasi lingkungan dengan praktik langsung di lapangan.
“Jadi itu tuh mulungnya itu di sungai, bukan di pinggir jalan, seru banget kegiatannya. Aku berharap kita bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan terutama pemilahan untuk pembuangan sampah secara tepat,” kata Widia.
Sampah Plastik Mendominasi
Setelah tiga minggu menjalankan aksi di bantaran sungai kawasan Stasiun BNI City, sampah plastik seperti kemasan produk masih menjadi sampah yang paling banyak peserta temui. Selebihnya, sampah pakaian, popok sekali pakai, dan sprei.
Ramdani menambahkan, sekitar tiga kubik sampah berhasil dikumpulkan pada minggu pertama dalam kegiatan ini. Usai kegiatan, sampah yang terkumpul diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Melalui kegiatan ini, Khatulistiwa Respon tim juga berharap agar sungai bisa dijadikan transportasi air untuk mengurai kemacetan di ibu kota. Khususnya di sepanjang kawasan Manggarai hingga Tanah Abang. Selain itu, mereka pun berkeinginan memanfaatkan sungai sebagai destinasi wisata air.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin