Jakarta (Greeners) – Perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, PT Sustainability and Resilience (Su-re.co) menghadirkan pengembangan transformasi energi. Upaya tersebut dengan menghadirkan instalasi biogas hingga pendidikan iklim berkelanjutan.
Proyek Su-re.co yang sedang berjalan, yaitu LANDMARC, TIPPING+ dan Biogas Initiative with Carbon Offset. Khusus untuk dua proyek Komisi Eropa, yakni TIPPING+ dan LANDMARC masing-masing terkait dengan masa depan transformasi energi dan peluang mitigasi penggunaan lahan di Indonesia.
Pemimpin studi kasus TIPPING+ di Indonesia Cynthia Ismail menyatakan, visi dari sistem energi didorong oleh tiga komponen, yaitu ketersediaan sumber daya, teknologi dan intervensi kebijakan.
“Lebih spesifik lagi, hal ini berfokus pada bagaimana interaksi tersebut akan mengarah pada inovasi yang mendorong situasi saat ini menuju pemanfaatan energi bersih,” katanya lewat keterangan tertulis baru-baru ini.
Sementara pada proyek LANDMARC, Su-re.co telah memvalidasi portofolio LMT (Land-based Mitigation Technologies and Practices), skenario pemodelan, serta kolaborasi dan diseminasi dari studi kasus yang dilakukan di Indonesia.
Manajer Proyek LANDMARC Jenny Lieu mengatakan, kolaborasi telah terjalin baik dengan berbagai pihak terkait, seperti para pemilik tanah, petani, serta pembuat kebijakan pemerintah.
“Saya terkesan dengan diskusi komprehensif mengenai NDC yang melampaui topik seputar lahan. Saya berharap untuk melihat lebih banyak kolaborasi seperti ini,” imbuhnya.
Su-re.co Garap Do-Tank
Selain berkomitmen dalam sektor energi bersih dan penggunaan lahan, Su-re.co juga aktif dalam pengembangan dan instalasi biogas. Tahun 2021 lalu, Su-re.co terlibat dalam pengembangan biogas untuk mendukung target COP-26.
Adapun targetnya yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) non-karbon dioksida (metana) dan menekankan pentingnya solusi berbasis alam (nature based solution).
Inisiatif biogas Su-re.co telah mengeksplorasi potensi pengurangan emisi GRK dari penggunaan pupuk sintetis, kotoran hewan dan penggunaan kayu bakar. Bertempat di salah satu pusat komoditas kopi arabika di Desa Catur, Kintamani, pemasangan biogas terlaksana pada Desember 2021 lalu.
Sebanyak 3.500 petani anggota Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kintamani terlibat dalam kegiatan ini. Selain itu, perusahaan ini juga melibatkan pemuda dalam program pendidikan dan pelatihan secara daring melalui Green School Bali.
Salah satu kegiatan yang menarik yaitu Second Student Symposium yang dipimpin oleh siswa Green School Bali. Kegiatan ini menampilkan pencapaian para siswa dan keterlibatan pemuda dalam upaya perubahan iklim.
Pelibatan Petani dalam Pendidikan Iklim
Di samping itu, Su-re.co juga melibatkan petani dalam pendidikan iklim secara berkelanjutan. Kegiatan ini juga bermitra dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat. Tujuannya, agar para petani dan penyuluh lebih bisa beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Selain proyek dan pelatihan, Su-re.co bersama Sekolah Lapang Iklim juga menghasilkan produk cerdas iklim dari petani di Flores dan Bali.
Lewat Do-Tank, Su-re.co juga mengembangkan bisnis melalui pemasaran produk-produk cerdas iklim yaitu su-re.coffee, su-re.cocoa, kenari, vanilla dan rempah-rempah. Produk ini berasal dari petani lokal di Indonesia. Sebagian pendapatan mereka kembalikan kepada petani dalam bentuk pemasangan biogas gratis dan kegiatan SLI untuk petani.
Sementara itu dalam Be-Tank, Su-re.co memberikan edukasi untuk membantu sektor publik dan swasta bekerja bahu membahu dalam mengatasi perubahan iklim.
Penulis : Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin