Lombok Barat (Greeners) – Touring sepeda dalam “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” Jilid 5 sudah memasuki etape ke 6. Pada etape ini, tim Srikandi tidak hanya mengampanyekan penggunaan sepeda, namun juga bakti sosial dalam rangka pengobatan umum dan penjaringan suspek intoksikasi merkuri di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Tim Srikandi memulai etape 6 pada pukul 06.23 WITA. Setelah 20 kilometer mengayuh sepeda, para pesepeda perempuan ini harus menempuh tanjakan terjal sejauh 1 kilometer. Berkat stamina tubuh yang terjaga membuat 21 Srikandi berhasil menuntaskan tanjakan tersebut dengan baik.
Pada pukul 8.20 WITA, tim Srikandi tiba di lokasi bakti sosial di Kecamatan Sekotong. Sekotong merupakan daerah di Lombok Barat yang terimbas merkuri akibat adanya pertambangan emas skala kecil. Tim Srikandi berada di Puskesmas Sekotong untuk membantu pelaksanaan kegiatan bakti sosial yang merupakan hasil kerjasama antara Srikandi Inspirasi Bagi Negeri, Bali Focus Foundation dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
“Kebetulan, salah satu Srikandi sehari-harinya bekerja di klinik sehingga sudah terbiasa membaca resep dan memberikan obat kepada pasien,” jelas Koordinator Srikandi sekaligus Humas “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” Jilid 5, Seklie Patyuniestri, Rabu (10/06/2015).
Usai melakukan bakti sosial, tepat pukul 12.00 WITA, tim Srikandi kembali mengayuh sepeda. Kali ini, kontur jalan yang menurun memudahkan para Srikandi memacu sepeda mereka. “Track yang tadi pagi adalah tanjakan yang menguras tenaga, kali ini dapat bonus berupa turunan yang menyenangkan,” ungkap Seklie melalui pesan elektronik kepada Greeners.
Hanya dalam waktu 1 jam 3 menit, tim Srikandi mencapai Pelabuhan Lembar, Lombok untuk menyeberang ke Pulau Bali. Begitu tiba di Pelabuhan Padang Bai, Bali, waktu sudah menunjukan pukul 17.50 WITA. Hingga satu jam kemudian, tim Srikandi masih bertahan di pelabuhan karena menunggu tim patroli dan pengawalan (patwal) yang rencananya akan mengiringi perjalanan mereka.
“Akhirnya, tim teknis 21 Srikandi memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tanpa pengawalan. Tim motor pendukung diminta untuk berada di depan, berfungsi seperti patwal,” jelasnya.
Ternyata, lanjut Seklie, penginapan yang dituju tim Srikandi tidak terlalu jauh dari pelabuhan. Tim 21 Srikandi menempuh jarak 14 kilometer dengan perlahan menembus kegelapan karena beberapa Srikandi tidak menggunakan lampu di sepedanya.
“Di tengah perjalanan, barulah mobil patwal bergabung bersama rombongan setelah berpapasan jalan. Pukul 19.34 WITA, tim 21 Srikandi tiba di Kelapa Mas Homestay, penginapan yang dipersiapkan untuk tim Srikandi malam ini. Tim Srikandi senang telah tiba di Bali tapi harus segera beristirahat untuk mengayuh pedal esok hari di etape terakhir,” pungkasnya.
Penulis : Gloria Safira