Bali (Greeners) – Srikandi Inspirasi Bagi Negeri Jilid 5 kini memasuki etape 7 atau etape terakhir dengan jarak tempuh 110 kilometer dari Candi Dasa menuju Denpasar. Etape terakhir ini pun menjadi pengantar perpisahan bagi sesama Srikandi.
“Tim 21 Srikandi mengenakan jersey motif barong yang sangat keren dengan tampilan yang ‘Bali’ sekali,” ungkap Koordinator Srikandi sekaligus Humas” Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” Jilid 5, Seklie Patyuniestri melalui surat elektronik kepada Greeners, Kamis (11/06/2015).
Pukul 08.37 WITA, tim Srikandi mulai bergerak meninggalkan penginapan. Pada etape ini, kondisi rute yang dijalani di daerah Bali tidak jauh berbeda dengan yang sudah dijalani di Nusa Tenggara Barat, yaitu jalanan rolling didominasi jalan menanjak. Bedanya, kondisi kiri-kanan jalan terdapat pohon-pohon berukuran raksasa yang rindang. Bangunan-bangunan pun menarik perhatian dengan percampuran unsur modern dengan arsitektur etnik Bali.
Setelah 20,7 kilometer, tim Srikandi sempat menjalani rute yang salah. Tim patwal yang bertugas mengiringi rombongan justru mengambil jalur yang salah sehingga seluruh rombongan harus berputar arah. Kejadian ini pun terulang kembali untuk kedua kalinya, namun kali ini tim tidak harus memutar terlalu jauh.
Setelah 15 menit beristirahat di kantor BNI, tim Srikandi kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 10.26 WITA. Sepanjang 10 kilometer ke depan, para pesepeda perempuan ini menghadapi jalanan menanjak dan matahari yang bersinar terik.
Setelah menempuh jarak 49,7 kilometer dari titik start, tim Srikandi berhenti untuk istirahat di sebuah rumah makan. Di tempat tersebut, tim Srikandi bertemu dengan tiga orang pesepeda yang sebelumnya pernah menjadi tim Srikandi. Mereka adalah Krisna asal Bali, Darna asal Makassar, dan Anti asal Mamuju.
“Terharu rasanya melihat persaudaraan dari Srikandi sebelumnya yang dengan senang hati dan penuh semangat meluangkan waktu untuk menyambut kami dan ikut mengiringi naik sepeda bersama tim 21 Srikandi,” ujarnya.
Usai makan siang, tim Srikandi bergerak menuju Ubud yang memiliki jalanan sempit dan padat. Di Ubud, Ketua Bike to Work Indonesia Toto Sugito dan perwakilan dari Kedutaan Besar Denmark Pernille dan Hanna sudah menanti rombongan 21 Srikandi. Mereka semua mengiringi tim Srikandi dari Ubud menuju Denpasar.
Perjalanan dari Ubud menuju Denpasar cenderung menurun dan flat, tapi matahari kurang bersahabat dengan panasnya yang membakar kulit. Rombongan Srikandi akhirnya mencapai titik KM 0 Denpasar di Lapangan Puputan.
Dari sana tim 21 Srikandi menuju Kantor Gubernur Bali dan diterima oleh Wakil Gubernur Bali yang diwakili oleh Bapak Asisten II, Perwakilan dari KPP&PA, Perwakilan dari KLHK, juga Wakil Gubernur Sulawesi Barat berserta Istri yang datang untuk memberikan dukungan kepada Srikandi asal Mamuju yang juga merupakan staff dari Wagub Sulbar.
“Terimakasih atas doa dan dukungan semua pihak untuk terselenggaranya kegiatan kami ini. Semoga kami dapat terus mengorbanan semangat juang perempuan pahlawan dalam setiap aspek kehidupan demi masa depan yang cerah bagi generasi yang akan datang, demi bangsa Indonesia yang sehat dan merdeka. Padamu Ibu Pertiwi, jiwa dan ragaku,” pungkas Seklie.
Penulis : Gloria Safira