Ngawi (Greeners) – Semangat HUT RI Ke-74 yang jatuh pada 17 Agustus mulai dikobarkan, salah satunya melalui program Sadar Lingkungan Djarum Foundation yang dalam kesempatan ini mengambil lokasi di Benteng Pendem Jawa Timur.
Semangat tersebut direalisasikan dalam bentuk penanaman pohon dan tanaman bunga di cagar budaya Benteng Van Den Bosch yang dikenal oleh masyarakat sekitar Ngawi, Jawa Timur dengan sebutan Benteng Pendem. Tempat ini merupakan saksi bisu perjalanan perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda.
Bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya, Djarum Foundation menanam 130 pohon dan tanaman berbunga di sekitar Benteng Van Den Bosch yang dilakukan bersama 250 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di sekitar Ngawi, Madiun dan Solo, di antaranya adalah Universitas Merdeka Madiun, Unika Widya Mandala, Universitas Soerjo Ngawi, Politeknik Negeri Madiun dan lain-lain.
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, mengatakan program siap darling ini akan bermanfaat untuk menjaga kondisi cagar budaya Benteng Pendem ini tetap indah dan sejuk. Diharapkan penghijauan yang dilakukan ini juga menarik wisatawan dan membawa devisa negara untuk negara dan membawa dampak positif kepada masyarakat sekitar.
“Tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat sekitar, namun untuk berkelanjutan lingkungan di masa depan. Karena, penghijauan ini juga bermanfaat sebagai penghasil air di masa depan. Karena air ini akan sulit di dapatkan dalam hidup 10-20 tahun ke depan. Kalau kita mulai dengan penghijauan bisa dibangkitkan keserapannya dan air akan naik. Jadi sebagai pertanggung jawaban kita kepada anak cucu kita,” ujar Panji pada acara “Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling)” di Benteng Pendem, Ngawi, Jawa Timur (14/08/2019).
Hal itu juga didukung oleh Dandim 0805/Ngawi Letkol Arh Hany Mahmudhi, S.E yang menyambut baik upaya Djarum Foundation melestarikan situs sejarah melalui program Siap Darlling.
Dengan hadirnya gerakan ini, membantu ekosistem di Ngawi khususnya di Benteng Van Den Bosch supaya lebih asri, indah, dan sejuk. Serta, tidak kalah pentingnya untuk penyerapan air di mana jika ada penghijauan ini akan ada penyerapan air lebih banyak.
Dia melanjutkan, Benteng Van Den Bosch yang kini menjelma sebagai objek wisata perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya karena tempat ini merekam perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pasalnya, benteng bergaya Romawi ini dibangun Belanda pada tahun 1839 hingga 1845 untuk meredam pergolakan rakyat melawan penjajah hingga satu abad lamanya.
“Harapan lainnya juga gerakan ini dapat mendorong generasi muda untuk semakin mencintai dan menghargai jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan,” ujar Mahmudhi.
Selain itu, sebagai daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur, tentu ketersedian air sangatlah penting. Oleh karenanya, salah satu manfaat dari penanaman ini ialah sebagai penyerapan air yang bisa digunakan para petani ke depannya.
“Ngawi ini merupakan lumbung padi terbesar di jawa timur dan saat ini produksi pertaniannya hampir lebih dari 60 ribu ton per tahun. Kegiatan positif ini bagi kami untuk menolong para petani, dengan adanya siklus penanaman ini membantu petani mempertahankan air di dalam tanah,” ujar Mahmudhi.
Sebagai informasi bahwa program Siap Darling ini juga sebelumnya telah dilakukan di Candi Prambanan dengan tajuk Candi Darling pada bulan Juli 2019 lalu.
Penulis: Dewi Purningsih