Jakarta (Greeners) – Pemerintah Kota Bekasi bersama Waste4Change meresmikan fasilitas pemilahan sampah dan perahu See Hamster buatan Jerman pembersih sungai di Kali Bekasi. Aksi ini sekaligus mengingatkan seluruh elemen masyarakat mengambil peran dan ikut serta menjaga sungai Bekasi dari hulu sampai hilir.
Hadir dalam peresmian fasilitas pengelolaan sampah Kali Bekasi Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bekasi, Camat Bekasi Selatan, Lurah Pekayon Jaya, Project Manager BRIC, Harald Frank dan Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano.
See Hamster hadir dalam Bekasi River Cleanup (BRIC). Pengadaan fasilitas perahu pembersih sungai ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah dari kali di Kota Bekasi. Caranya dengan mengumpulkan, memilah dan mendaur ulang sampah yang ada.
Wakil Wali Kota Bekasi Adhianto Tjahyono mengaku optimis adanya program BRIC dapat membersihkan sampah di sungai Bekasi. Bahkan menurutnya, inisiatif dan kegiatan seperti ini perlu terangkat ke skala nasional.
Keterlibatan dan kolaborasi lanjutnya, tidak cukup hanya dari komunitas lokal atau pemerintah daerah namun perlu juga pemerintah pusat, agar penyelesaiannya lebih cepat.
“Kami mengajak seluruh elemen mengambil peran untuk ikut serta menjaga sungai Bekasi dari hulu sampai hilir. Kegiatan luar biasa ini berawal dari Bekasi dan bisa dikembangkan ke daerah dan sungai lainnya,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono di Bekasi lewat siaran pers Waste4Change baru-baru ini.
Peresmian fasilitas pengelolaan sampah Kali Bekasi ini berupa sarana pemilahan sampah dan peluncuran dua kapal See Hamster merupakan acara lanjutan setelah peresmian See Hamster Februari 2021 lalu.
See Hamster Inovatif dan Piawai Tarik Sampah
Tiga perahu See Hamster inovatif yang resmi beroperasi di Kali Bekasi memiliki mekanisme yang berbeda. See Hamster pertama memiliki ramp yang berfungsi untuk menarik sampah dari badan air dan batas sungai. Perahu kedua memiliki keranjang yang dapat naik-turun dan berfungsi untuk menahan serta mengumpulkan sampah saat perahu berjalan.
Sementara itu untuk, See Hamster ketiga memiliki conveyor belt yang dapat menarik sampah secara otomatis dari badan air.
Ketiga perahu See Hamster bekerja secara sinergis dan saling melengkapi. Semua perahu berjalan dengan daya panel surya sehingga menjadi sistem yang ramah lingkungan dan bebas emisi karbon. Perahu-perahu See Hamster ini memiliki kapasitas pengumpulan 50-300 kg sampah per hari. Besar harapan See Hamster ini dapat mengurangi jumlah timbulan sampah di sungai.
Untuk fasilitas pengelolaan sampahnya, See Hamster memiliki tempat pemilahan dan penyimpanan sampah sementara serta charging station untuk mengisi daya perahu.
“Saya sangat senang bahwa kami sekarang telah menyelesaikan persiapan project yang unik ini bersama-sama. Unik karena saat ini tidak ada proyek pembersihan sungai limbah plastik lain yang nol karbon di dunia. Perahu dengan motor listrik dan conveyor, semuanya ditenagai oleh energi surya,” ungkap Project Manager BRIC, Harald Frank.
Program Bersih Sungai Bisa Menyasar Daerah Lainnya
Perihal tercapainya peluncuran ketiga kapal See Hamster, Frank menambahkan, project BRIC ini terlaksana berkat kerja sama dan kepercayaan yang tinggi. Sebab pandemi Covid-19 sempat membuat project ini tertunda.
Selain bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi, program ini juga turut menggandeng pihak-pihak yang berkompeten, yaitu Schwarz Group, One Earth One Ocean (OEOO), Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, serta Pasukan Katak.
Founder dan Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano mengapresiasi peluncuran See Hamster untuk pembersihan sungai Bekasi dari sampah.
“Saya berterima kasih pada Pemerintah Kota Bekasi, warga Delta Pekayon Bekasi dan One Earth One Ocean atas inisiatif dan kerja samanya dalam peluncuran perahu See Hamster. Peluncuran kapal ini merupakan hasil keprihatinan kita bersama terhadap sampah di sungai Kali Bekasi. Sampah membutuhkan tanggung jawab semua pihak, apalagi mengingat isu marine debris yang kita hadapi,” paparnya.
Bijaksana pun berharap, kerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi kali ini dapat membuka kesempatan untuk pemerintah di berbagai daerah dalam pengelolaan sampah Indonesia yang lebih bertanggung jawab.
Penulis: Ari Rikin