Jakarta (Greeners) – Sebanyak 679 relawan World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi kampanye untuk menyuarakan permasalahan sampah di Indonesia di kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (22/9). Kampanye ini melibatkan komunitas dan pemerhati lingkungan untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peduli terhadap sampah.
Para relawan melakukan long march dari area exit MRT Dukuh Atas menuju Tugu Sepeda, dengan membawa poster yang mengajak publik untuk lebih peduli dan sadar terhadap sampah. Mereka juga mengampanyekan pentingnya pemilahan sampah plastik melalui berbagai permainan menarik yang melibatkan masyarakat sekitar.
BACA JUGA: WCD Indonesia Ajak Konten Kreator Bersihkan Sungai Ciliwung
Melalui rangkaian kegiatan menarik ini, WCD Indonesia berharap masyarakat mampu memilah dan mengolah sampah masing-masing. Hal ini untuk menciptakan Indonesia yang bebas dan bersih dari sampah.
Selain itu, WCD Indonesia juga menyediakan fasilitas drop off sampah terpilah untuk masyarakat yang membawa sampah dari rumah. Fasilitas ini memudahkan masyarakat menaruh sampah sesuai dengan kategori yang telah disediakan. Sampah terpilah yang terkumpul mencapai 87,945 kilogram.
WCD Indonesia Gelar Aksi Serentak di 38 Provinsi
Aksi ini tidak hanya berlangsung di DKI Jakarta. WCD Indonesia juga menggelar aksi bersih-bersih sampah di 38 provinsi lainnya di Indonesia sebagai bagian dari gerakan Hari Bebersih Sampah.
Leader WCD Indonesia, Andy Bahari, menyatakan perubahan menuju Indonesia bersih memerlukan kerja sama antara masyarakat dan pemangku kebijakan. Ia berharap kegiatan bersih-bersih ini dapat meningkatkan kesadaran akan darurat sampah di Indonesia.
BACA JUGA: WCD Pungut 4 Kg Sampah Puntung Rokok Saat Car Free Day
“Mungkin melakukan perubahan tidak bisa instant, awal mula aku world cleanup tahun pertama dan tahun kedua itu susah banget. Orang masih belum sadar dan ini menurut aku baru mulai kelihatan peduli dengan sampah,” ungkap Andy di Jakarta, Minggu (22/9).
Andy mengingatkan bahwa pada 20-30 tahun yang lalu negara maju pun pernah mengalami masalah sampah. Untuk mencapai kondisi bersih, kolaborasi antara pemangku kebijakan dan masyarakat sangat penting. Hasilnya baru akan terlihat dalam 10 hingga 15 tahun dengan dukungan infrastruktur serta kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.
Sampah Tanggung Jawab Bersama
Dalam kegiatan ini terdapat juga talkshow bersama Luna Maya dan Luckmi Purwandari yang membahas pentingnya kesadaran masyarakat terhadap isu sampah. Sebagai selebritas dan pemerhati lingkungan, Luna menekankan bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah.
“Pemerintah misalkan sudah turun langsung untuk melakukan banyak perubahan, tetapi jika masyarakat tidak mendukung kebijakan pemerintah, ya, percuma. Kita adalah pelaku yang menentukan sampah-sampah ini nanti ke mana. Jadi, peranan paling penting ada dua sisi juga, pemerintah untuk regulasi dan masyarakat untuk pelakunya nanti. Jadi, ini butuh kesadaran untuk kedua belah pihak,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK), Luckmi Purwandari menambahkan pentingnya kesadaran terhadap sampah. Menurutnya, hal yang paling utama adalah sebuah kesadaran untuk bisa sampai ke tahap peduli terhadap sampah.
“Peduli terus wujudnya dengan aksi nyata. Itu bisa mulai dari rumah dan kalau masih usia sekolah, ya, di sekolah,” tambahnya.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia