Jakarta (Greeners) – Ratusan pesepeda yang berasal dari berbagai daerah berkumpul di Cianjur untuk menghadiri gathering yang diadakan oleh komunitas sepeda Kompi 7s. Ratusan pesepeda yang tergabung dalam belasan komunitas itu berkumpul dalam sebuah acara yang bertajuk “Cibodas Bike Camping” di Cibodas, Cianjur pada tanggal 23-25 Oktober lalu.
Pihak penyelenggara, Feri Soemantri, menyatakan bahwa gathering ini diadakan untuk mempererat silaturahmi di antara komunitas pesepeda yang berasal dari beberapa daerah. “Supaya saling mengenal, lebih banyak dan lebih dekat,” ujar Feri kepada Greeners pada Sabtu (24/10) lalu di Lapangan Golf Cibodas, Cianjur.
Selain silaturahmi, Feri menyatakan sosialisasi sepeda kepada masyarakat adalah hal lain yang ingin dilakukan dalam gathering ini. Feri mengatakan bahwa meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang berbanding lurus dengan polusi udara haruslah diperhatikan dan dicari solusinya.
Bagi Feri, bersepeda dapat menjadi solusi untuk mengurangi polusi udara dan juga dapat menghemat penggunaan energi berbahan bakar fosil. “Kita berharap orang bersepeda itu bukan cuma senang-senang saja, tapi mungkin bisa bike to work atau bike to campus. Jadi bisa mengurangi polusi udara,” jelas pria berusia 51 tahun ini.
Feri mengisahkan bahwa awalnya acara ini adalah pertemuan rutin tiga bulan untuk komunitas sepeda yang ada di Bandung dan Jakarta. Namun, menurut Feri, jika dibandingkan dengan pertemuan tiga bulan lalu yang diadakan di Sukabumi, acara kali ini lebih ramai. Sekitar dua ratus pesepeda asal 14 komunitas sepeda yang tersebar dari berbagai daerah mengikuti acara ini. Selain komunitas sepeda asal Bandung dan Jakarta, hadir pula komunitas sepeda asal Tangerang, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis dan Banjarsari.
“Alhamdulillah, limit pesertanya ternyata di luar prediksi,” ucap Feri sambil tertawa.
Dalam pantauan Greeners, peserta yang mengikuti “Cibodas Bike Camping” tidak hanya anak muda yang berkisar antara 20 hingga 30 tahunan. Peserta berusia diatas 50 tahun pun tampak turut serta dalam, acara ini.
Dadang Mardiyanto, pesepeda yang usianya telah menginjak 72 tahun ini mengaku telah melakukan aktivitas sepeda sejak kecil. Lelaki yang biasa disapa Pak Guru ini menjelaskan bahwa bedanya, ketika kecil sepeda hanya sekedar menjadi alat transportasi saja. Rutinitas bersepeda sebagai olah raga baru dilakoninya dalam 10 tahun terakhir.
Untuk tiba di Cianjur, Pak Guru harus menempuh jarak sekitar 89 km dari Bandung. Jarak ini menurut Pak Guru belumlah seberapa jika dibandingkan dengan jarak yang ia tempuh saat menjelajahi Pulau Sulawesi pada September lalu.
“Alhamdulillah saya sehat, jarak 1.900 km ditempuh selama 17 hari,” cerita Pak Guru tentang penjelajahan Manado-Makassar yang ia jalani bersama tiga orang lainnnya.
Penulis: TW/G37