Program Sekolah Ekologis Ajarkan Anak-anak Bali Peduli Lingkungan

Reading time: 3 menit
Program sekolah ekologis mengajarkan anak-anak Bali peduli lingkungan. Foto: PPLH Bali
Program sekolah ekologis mengajarkan anak-anak Bali peduli lingkungan. Foto: PPLH Bali

Jakarta (Greeners) – Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) baru-baru ini menggelar roadshow Sekolah Ekologis di 17 sekolah di Bali. Lahirnya program ini bertujuan untuk mendidik siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan, serta membangun kesadaran dan tanggung jawab terhadap isu-isu lingkungan sejak usia dini.

Program yang dimulai sejak tahun 2021 tersebut merupakan inisiatif dari PPLH Bali bekerja sama dengan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI). Program ini bertujuan untuk mencetak generasi hijau yang peduli lingkungan melalui kerja sama dengan berbagai sekolah di Bali.

Roadshow berlangsung dari 7 Agustus hingga 13 September 2024 dan mencakup 17 sekolah. Antara lain SDN 7 Dauh Puri, SDN 29 Pemecutan, SMP PGRI 3 Denpasar, SDN 6 Tuban, SMPN 2 Mengwi, SMPN 1 Gianyar, SDN 1 Mambang, SMPN 1 Tabanan, SMPN 1 Bangli, SDN 1 Tojan, SMPN 3 Amlapura, SDN 4 Pendem, SMPN 1 Negara, SDN 1 Banyuning, SMPN 4 Sukasada, SDN 2 Lebih, dan SDN 3 Peguyangan.

Kegiatan roadshow bukan sekadar kunjungan semata, melainkan juga mencakup penguatan kapasitas bagi para duta Sekolah Ekologis. Setiap sekolah memilih 20 anak untuk menjadi duta yang kemudian mengikuti program pelatihan selama 7 jam. Materi yang diajarkan mencakup Pengenalan Sekolah Ekologis, Hak Ekologi Anak, Pengelolaan Sampah dan Solusinya, Latihan Kepemimpinan Dasar, serta Rencana Kerja Duta Sekolah Ekologis, yang diakhiri dengan Upacara Pengukuhan.

BACA JUGA: Ashmount Primary School, Sekolah Ramah Lingkungan

Pejabat Fungsional Pengawas dari Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Ni Ketut Catur Aryathi mengungkapkan manfaat besar dari program ini. Menurutnya, program tersebut memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami dampak pencemaran lingkungan dan manfaat lingkungan yang sehat.

“Melalui program sekolah ekologis ini, siswa-siswi bisa melakukan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan dan bisa menularkannya di rumah dan lingkungan sekitarnya,” kata Ni Ketut dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9).

Program sekolah ekologis mengajarkan anak-anak Bali peduli lingkungan. Foto: PPLH Bali

Program sekolah ekologis mengajarkan anak-anak Bali peduli lingkungan. Foto: PPLH Bali

Penyampaian Materi Beragam

Metode penyampaian materi kepada para duta lingkungan sekolah cukup beragam. Ini meliputi presentasi, tanya jawab, bermain peran, kuis, permainan, bernyanyi, menonton film, hingga praktik. Pendekatan yang mudah dipahami oleh anak-anak penting agar mereka dapat menyebarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada teman sebayanya di sekolah.

Materi pertama, “Pengenalan Sekolah Ekologis,” mengenalkan anak-anak pada sumber daya alam di Bali dan hubungan timbal balik antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, anak-anak diperkenalkan pada lingkungan sekolah yang dapat memenuhi hak ekologis mereka, seperti kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan.

Materi berikutnya adalah Hak Ekologi Anak, di mana anak-anak mempelajari hak mereka atas lingkungan melalui permainan peran dan teka-teki. Ada empat cerita pendek dengan tema sampah, kebun sekolah, air, dan kantin sekolah menjadi bagian dari permainan peran tersebut.

Selanjutnya, adapula Latihan Kepemimpinan Dasar untuk mengajarkan anak-anak bahwa setiap orang adalah pemimpin. Anak-anak juga belajar mengenali jenis-jenis plastik melalui kode kemasan yang sering mereka temui.

BACA JUGA: Pemkab Gianyar Larang Sampah Tercampur Masuk ke TPA Temesi

Materi terakhir melibatkan penyusunan Rencana Kerja Duta Sekolah Ekologis. Pada materi ini anak-anak mendiskusikan ide kegiatan terkait pengelolaan sampah, konservasi air dan energi, keanekaragaman hayati, serta komunikasi dan informasi.

Ketua duta sekolah ekologis dari SDN 4 Pendem, I Made Teguh Dwi Pradana mengutarakan harapannya usai menerima seluruh materi. Ia berharap bisa mengajak teman-temannya untuk memilah, mengolah, dan mengurangi sampah.

“Semoga juga teman-teman bisa mengerti soal memilah, mengolah, dan mengurangi sampah plastik sekali pakai.  Sehingga, sekolah kami bisa menjadi lebih baik, lingkungannya lebih asri, hijau, dan aman,” ujar Teguh.

Sambut Positif Sekolah Ekologis

Kepala Sekolah SMP PGRI 3 Denpasar menyambut positif kehadiran program tersebut di sekolahnya. Ia menilai pendidikan sebagai alat yang efektif untuk menyelamatkan lingkungan dan menanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap lingkungan.

“SMP PGRI 3 Denpasar pun sangat senang dan bahagia dengan terpilihnya sekolah kami menjadi sekolah ekologis,” kata Ni Made dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9).

PPLH Bali juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 17 sekolah, mengangkat sebanyak 350 siswa sebagai duta Sekolah Ekologis. Hal ini merupakan komitmen untuk terus melanjutkan kerja-kerja pelestarian lingkungan dan meneruskannya kepada generasi berikutnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top