Jakarta (Greeners) – Institusi pendidikan berperan penting untuk mewujudkan generasi penerus yang peduli lingkungan. Salah satunya Pondok Pesantren (Ponpes) Jalaluddin Ar-Rumy di Desa Jatisari, Kabupaten Jember yang mengadakan kegiatan “Santri Peduli Lingkungan”. Hal itu untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan santri.
Ponpes Jalaluddin juga bekerja sama dengan Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), dalam mengedukasi para santri terkait pelestarian lingkungan. Dalam upaya mewujudkan eco pesantren, Ecoton mengajak para santri menjadi detektif sungai untuk menyusuri dan meneliti sungai.
Sebanyak 300 santri ikut terlibat dalam program ini. Mereka mengikuti seminar tentang polusi plastik dan pencemaran sungai. Kemudian, santri juga mengidentifikasi mikroplastik di Sungai Jatisari, melakukan biotilik untuk memantau kesehatan sungai, sekaligus mengikuti workshop zero waste yang melibatkan pengurus ponpes, masyarakat, dan perangkat desa.
BACA JUGA: Jakarta Osoji Club, Ajak Masyarakat Indonesia Terapkan Budaya Bersih Negeri Sakura
Sejumlah kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan di kalangan santri. Sebagai edukator, Ecoton juga mendorong kolaborasi antara pesantren, masyarakat, dan pemerintah desa dalam menangani masalah sampah domestik.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mendalam kepada para santri tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kemudian, dapat menginspirasi mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam upaya pengelolaan sampah di pesantren ini,” ujar Kepala Pesantren Jalaluddin Ar-Rumi, Moh. Al-Faiz di Jember, Selasa (9/7).
Santri Teliti Sungai Jatisari
Para santri yang menjadi detektif sungai telah melakukan penelitian di Sungai Jatisari. Mereka menunjukkan hasil pemantauan kesehatan sungai melalui indikator biota dengan skor biotilik 1,7. Artinya, sungai tersebut tercemar berat. Selain itu, mereka juga menemukan kontaminasi partikel mikroplastik jenis fiber, filamen, dan fragmen.
“Kondisi ini membuat pengetahuan kami sebagai santri menjadi lebih terbuka untuk lebih banyak peduli terhadap lingkungan khususnya sungai,” ujar salah satu santri Madrasah Aliyah Ponpes Jalaludin Ar-Rumi, Roudhotun hasanah.
Sementara itu, para santri melanjutkan kegiatannya dengan mengikuti workshop zero waste. Workshop ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat sekitar dan perangkat desa. Mereka mendapatkan pemahaman tentang pentingnya pengurangan sampah dan penerapan prinsip-prinsip zero waste dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sesi ini, Ecoton mengajak peserta untuk mempraktikkan pemilahan sampah. Selain itu, mengenal lebih jauh tentang pengelolaan bank sampah yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
BACA JUGA: Kembali Berkebun Bersama Gemar Berkebun
“Kerja sama ini sangat penting untuk menciptakan sinergi antara berbagai elemen masyarakat dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lain di Indonesia,” kata Koordinator Detektif Sungai Ecoton, Tonis Afrianto.
Melalui program ‘Detektif Sungai’, Ponpes Jalaluddin Ar-Rumi tidak hanya berkomitmen dalam memberikan pendidikan agama yang baik. Ponpes tersebut juga mendidik santri untuk peduli lingkungan dan berkontribusi dalam menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia