Jakarta (Greeners) – Dalam memperingati Hari Sungai pada 27 Juli, 32 perahu hias dari botol bekas berlayar di Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur. Puluhan perahu hias tersebut merupakan hasil karya para petugas Unit Penanganan Sampah Badan Air (UPS BA) atau yang kerap disebut “Pasukan Orange” dari seluruh kecamatan di Jakarta.
Parade perahu hias Festival Cinta Lingkungan (CiLung) yang menampilkan perahu berbentuk kura-kura, kapal tanker, rumah adat Jakarta, dan bentuk lainnya sangat menarik perhatian. Masyarakat juga berdatangan dan terlihat antusias untuk menyaksikan parade perahu hias pada akhir pekan.
Acara ini memberikan kesempatan bagi pejabat UPS BA untuk menunjukkan kreativitas mereka dengan membuat kapal yang menarik. Misalnya, perahu “Dewaruci” dari kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Perahu tersebut dibuat berdasarkan dua konsep gabungan, yaitu warna perahu bertema hari ulang tahun Jakarta dan bentuk perahu berkonsep “Pinisi”.
Konsep tersebut melambangkan filosofi bekerja keras, kerja sama, keindahan, hingga menghargai alam. Sama halnya seperti tim UPS Badan Air Kecamatan Pesanggrahan, dalam menangani serta mengelola sampah badan air demi keberlangsungan lingkungan hidup yang indah dan nyaman bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA: INDOFEST Ajak Ratusan Orang Bersih-bersih Sungai Ciliwung
Kemudian, perahu “Elang Bondol” pun tampak menarik dalam parade ini. Ide perahu ini diambil dari nama burung elang bondol. Habitat asli burung ini berada di DKI Jakarta dan menjadi salah satu simbol atau maskot kota Jakarta.
Petugas UPS Badan Air telah menggunakan ratusan hingga ribuan botol air minum kemasan bekas (AMDK). Botol-botol bekas ini merupakan sampah yang petugas kumpulkan dari badan air di Jakarta.
Mendorong Masyarakat Peduli Lingkungan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk mempromosikan pengelolaan sampah yang efektif kepada masyarakat dengan prinsip Kurangi, Pilah, Olah (Kupilah).
“Kami ingin masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan, terutama kebersihan sungai yang menjadi sumber kehidupan,” jelas Asep.
Asep berharap kegiatan ini bisa memotivasi masyarakat untuk terus mengurangi sampah dari sumbernya. Festival ini juga sekaligus mengajak masyarakat mendukung program pengurangan sampah yang ditargetkan sebesar 28% pada tahun 2024 dan 30% pada tahun 2025.
“Kami juga berupaya untuk mengintegrasikan Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular 2025-2045 dalam kebijakan daerah. Hal itu guna menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Selain itu, festival ini juga dapat menjadi ajang edukasi yang efektif dan mendorong partisipasi aktif semua elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai.
Hiburan bagi Masyarakat Jakarta
Sementara itu, Festival CiLung bukan sekadar memeriahkan Hari Sungai 2024. Tetapi, dengan adanya parade puluhan perahu dengan berbagai macam bentuk ini menjadi hiburan bagi warga Jakarta. Mereka tidak hanya menikmati parade, tetapi bisa ikut menaiki perahu hias tersebut secara gratis.
Nurjanah (40) mengisi akhir pekannya bersama keluarga untuk mengunjungi festival ini. Ia ikut menyaksikan parade puluhan perahu yang berlayar di KBT. Baginya, kegiatan ini menjadi ruang hiburan yang menyenangkan bagi keluarganya pada akhir pekan.
BACA JUGA: Peni Susanti, Terus Berjuang Benahi Sungai Ciliwung
“Menarik dan seru banget, sih, kami sebagai masyarakat bisa juga menikmati kegiatan seperti ini. Apalagi gratis dan kami bisa menaiki perahu-perahu itu,” kata Nurjanah kepada Greeners seusai menaiki perahu di KBT, Sabtu (27/7).
Sebagai warga Jakarta, Nurjanah berharap perahu-perahu yang dihias dengan menarik ini tak sekadar tampil di kegiatan Festival CiLung. Perempuan asal Jatinegara ini menginginkan perahu tersebut dapat menjadi wahana air yang bisa masyarakat nikmati seterusnya.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia