Peringati Hari Santri, SDIT Yaa Bunayya Lakukan Gerakan Bebas Sampah

Reading time: 2 menit
SDIT Yaa Bunayya melakukan gerakan bebas sampah dalam rangka Hari Santri. Foto: Ecoton
SDIT Yaa Bunayya melakukan gerakan bebas sampah dalam rangka Hari Santri. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, kali ini dirayakan dengan cara yang istimewa oleh SDIT Yaa Bunayya di Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pada Jumat (25/10), sekolah ini menggelar pameran dan bazar bertema zero waste atau gerakan bebas sampah.

Pada peringatan HSN ini, sekitar 500 siswa dan guru ikut berpartisipasi. Acara ini juga melibatkan kelompok Siswa Peduli Lingkungan (SPILL) yang memamerkan hasil pengelolaan sampah mereka. Mereka menampilkan kompos organik, eco enzyme, kerajinan daur ulang kertas, serta peralatan zero waste yang mereka jual. Dhania, salah satu anggota SPILL, mengungkapkan kebahagiaannya dapat mengajak teman-teman untuk peduli terhadap lingkungan.

“Saya senang bisa mengajak teman-teman pada HSN kali ini. Kami menjual kompos hasil panen dan peralatan zero waste, seperti sedotan stainless dan sendok kayu. Selain itu, kami juga berkampanye untuk mengurangi penggunaan bungkus plastik,” ucap Dhania lewat keterangan tertulisnya, Jumat (25/10).

BACA JUGA: Kresek Man Kampanyekan Pengurangan Sampah dari Bungkus Rokok

Dhania mencatat bahwa penjualan hari itu sangat laris. Mereka semangat menjual produk-produk yang telah disiapkan dan berhasil memperoleh Rp85 ribu. Selain itu, mereka juga memperkenalkan cara belanja sabun dengan refill kepada teman-teman.

Sementara itu, Kepala SDIT Yaa Bunayya, Jajuk Soerjatiningsih, menjelaskan bahwa pemilihan tema ini sangat tepat. Sebab, sekolahnya telah mendapatkan predikat Adiwiyata yang menandakan komitmen terhadap pendidikan lingkungan.

“Kami bangga bisa merayakan HSN ini dengan memperhatikan lingkungan. Saya wajibkan siswa-siswi membawa wadah dan botol minum sendiri saat membeli makanan. Sehingga, kita dapat bebas dari kemasan plastik,” kata Jajuk.

Ia juga menekankan bahwa semua penjual harus mematuhi aturan untuk tidak menjual makanan yang mengandung 5P (pengawet, pewarna, pemanis, penyedap, dan pengenyal).

SDIT Yaa Bunayya melakukan gerakan bebas sampah dalam rangka Hari Santri. Foto: Ecoton

SDIT Yaa Bunayya melakukan gerakan bebas sampah dalam rangka Hari Santri. Foto: Ecoton

Pamerkan Foto Kondisi Sungai Brantas

Pada kesempatan yang sama, Manajer Edukasi Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Alaika Rahmatullah, menjelaskan bahwa Ecoton juga memiliki program Sekolah Ekologis. Hal itu untuk menularkan gerakan ramah lingkungan di lingkungan sekolah. Salah satunya di SDIT Yaa Bunayya.

“Program ini mendorong sekolah untuk menjadi zero waste. Semua kegiatan yang dilakukan selalu memperhatikan hak-hak ekologis anak dan kesehatan mereka. Sehingga, dapat mencapai masa depan yang lebih baik,” jelasnya.

BACA JUGA: Waste4Change Beri Penghargaan Komunitas dan Institusi Peduli Sampah

Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran foto kondisi Sungai Brantas yang tercemar mikroplastik. Tujuannya untuk menggugah kesadaran siswa agar tidak membuang sampah plastik ke sungai dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Dengan serangkaian kegiatan yang menarik dan edukatif ini, SDIT Yaa Bunayya berhasil menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menerapkan prinsip zero waste.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top