Malang (Greeners) – Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur akan mengaktifkan kembali Hutan Kota Malabar. Hutan yang berada di dekat pusat Kota Malang ini luasnya mencapai 16.000 meter per segi dan berada di dekat kawasan cagar budaya Jalan Ijen. Pemerintah Kota Malang akan membangun sarana bermain anak dan danau buatan serta sungai buatan di tengah hutan ini untuk menambah daya tarik agar masyarakat berkunjung kesana.
Peresmian revitalisasi hutan kota sudah dilaksanakan sejak Selasa, 16 Juni 2015. Pemkot Malang menggandeng PT Amerta Indah Otsuka yang menggelontorkan dana Rp 2,5 miliar yang merupakan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan tersebut. “Hutan Kota Malabar akan dilengkapi sejumlah sarana bermain anak-anak, sungai serta danau sebagai ciri khas Hutan Kota Malabar,” kata Walikota Malang, M. Anton, Selasa (16/6/2015).
Anton beranji tidak akan menebang satu pohon pun di hutan kota ini. Menurutnya, kolam yang ada di tengah hutan akan dibuat seperti danau dan ditambah dengan sungai buatan. Diharapkan, masyarakat yang berkunjung ke hutan kota ini akan nyaman dan bisa menikmati liburan bersama keluarga.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Erik S. Santoso menambahkan, selain penambahan sarana bermain anak, jalur sepeda, juga akan ditambah rumah pohon yang berada di atas danau. Pembangunan toilet, lampu taman, pos pantau juga dilakukan. Ia menargetkan, pembangunan akan dimulai dua pekan lagi dan akan selesai dalam waktu 4 bulan ke depan. “Fasilitas bagi penyandang disabilitas juga akan dibangun di kawasan ini,” imbuhnya.
Corporate Affair Director PT Amerta Indah Otsuka, Pratiwi Juniarsih, menyatakan, pihaknya sejak awal berkomitmen untuk peduli lingkungan dan mengedukasi masyarakat agar terbiasa hidup sehat. “Salah satunya melalui pembangunan Hutan Kota Malabar ini,” ujarnya.
Revitalisasi Hutan Kota Malabar merupakan upaya Pemerintah Kota Malang untuk membangun kawasan ruang terbuka hijau di Kota Malang agar lebih cantik dan nyaman serta menarik bagi masyarakat. Dalam pantauan Greeners, ada beberapa taman kota yang sudah dipercantik seperti Taman Trunojoyo, Taman Kunang-kunang, Taman Merjosari, serta yang saat ini tengah proses pembangunan adalah Alun-alun Merdeka Malang.
Ketua Organisasi Perlindungan Hutan dan Satwa atau Protection of Forest & Fauna (ProFauna), Rosek Nursahid menilai, revitalisasi hutan kota Malabar cukup bagus. Ia mensyaratkan fungsi ekologi hutan kota Malabar tidak hilang tapi justru bisa bertambah. “Kalau bisa jenis tumbuhannya ditambah termasuk jenis pohon yang bisa mengundang satwa seperti burung,” kata Rosek.
Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat agar lebih sadar terhadap lingkungan dan pentingnya Hutan Kota Malabar, sebaiknya diperbanyak papan informasi yang edukatif serta memperbanyak tong sampah agar kebersihan hutan kota tetap terjaga. “Perawatan juga penting,” pungkasnya.
Penulis: HI/G17